5 Fakta Menarik Finlandia dan Swedia, Negara yang Akan Gabung NATO

Jum'at, 31 Maret 2023 - 13:58 WIB
5 fakta menarik Finlandia dan Swedia, negara yang akan gabung NATO. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Setelah beberapa dekade menjauh dari aliansi militer, Finlandia dan Swedia mengumumkan tawaran untuk bergabung dengan NATO sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.

Turki merupakan anggota terakhir yang meratifikasi Finlandia untuk bergabung dengan NATO. Finlandia diperkirakan akan menyelesaikan status keanggotaanya dalam beberapa hari mendatang. Sedangkan Swedia masih menghadapi pertentangan.

Selama proses bergabung ke NATO, terdapat sejumlah fakta yang menarik untuk diketahui. Beberapa diantaranya berkaitan dengan gerakan non-blok hingga kenangan perang.



Fakta Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO

Berikut lima fakta Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO :

1. Mendukung Gerakan Non-Blok

Selama berpuluh-puluh tahun lamanya, Finlandia dan Swedia merupakan negara yang mendukung kebijakan non-blok. Namun keputusan mereka atas dukungan tersebut terhenti lantaran adanya invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina.

Selain itu, kedua negara tersebut juga telah melakukan jajak pendapat terhadap warga negaranya. Finlandia mendapatkan 83 suara dan Swedia mendapat 63 suara dari penduduknya untuk bergabung dengan NATO.

2. Finlandia Meninggalkan Swedia

Finlandia dan Swedia pada awalnya bersikeras untuk bergabung dengan aliansi bersama. Namun karena salah satu syarat bergabungnya dengan aliansi harus diratifikasi oleh semua anggota, langkah Swedia pun sempat terhenti karena penundaan ratifikasi dari Turki.

Dengan adanya hal tersebut, Finlandia tetap memutuskan bergerak maju untuk bergabung dengan NATO dan meninggalkan Swedia. Tahap yang sedang dijalani Finlandia sekarang adalah mendepositkan “instrumen aksesi” di Washington untuk menyelesaikan keanggotaan.

3. Swedia Vs Turki

Pada tahun 2022 lalu, Swedia, Finlandia dan Turki telah menandatangani memorandum trilateral pada KTT NATO untuk mengamankan dimulainya proses aksesi.

Namun setelah penandatanganan tersebut terdapat perselisihan diantara mereka, salah satunya tuduhan Turki terhadap Swedia yang menyediakan tempat berlindung bagi terorisme. Terutama anggota dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Negosiasi antar dua negara tersebut berjalan alot dan ditangguhkan pada awal tahun 2023, setelah proses pembakaran Al Quran dan menggantung patung Erdogan.

4. Minimnya pasukan militer

Pada awal kemerdekaannya, Swedia memiliki kebijakan untuk meningkatkan kekuatan militer untuk melindungi kenetralannya dari aliansi. Namun setelah perang dingin berakhir, negara ini memangkas pengeluaran militernya.

Tercatat Swedia hanya dapat menerjunkan sekitar 50.000 tentara saja, sedangkan setengahnya adalah cadangan. Hal serupa juga dilakukan oleh Finlandia yang melakukan pemangkasan terhadap sistem pertahanannya.

Finlandia tercatat memiliki 5,5 juta penduduk dan hanya memiliki kekuatan masa perang sebanyak 280.000 tentara ditambah 600.000 cadangan saja.

5. Negara yang tidak suka perang

Meskipun sering mengirim pasukan ke misi penjagaan perdamaian Internasional, Swedia adalah negara yang tidak melakukan peperangan lebih dari 200 tahun. Sedangkan Finlandia hanya melakukan peperangan pada tahun 1939 karena diserbu oleh Uni Soviet.

Sebuah perjanjian persahabatan pun pernah terjadi pada tahun 1948. Soviet setuju untuk tidak menyerang calon anggota NATO ini selama tetap berada di luar kerja sama pertahanan Barat.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More