Finlandia Sebut Operasi Mata-mata Rusia Melemah di Negara Nordik
Jum'at, 31 Maret 2023 - 04:30 WIB
HELSINKI - Pengusiran petugas intelijen Rusia dan penolakan visa telah secara substansial melemahkan operasi intelijen Moskow di negara tetangga Finlandia dalam satu tahun terakhir. Hal itu diungkapkan Badan Keamanan dan Intelijen Finlandia, Kamis (30/3/2023).
Badan intelijen, yang dikenal dengan singkatan SUPO, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa intelijen Rusia telah "diperas" di negara Nordik karena kemampuan badan tersebut untuk mengkompromikan operasi mata-mata pada tahun 2022.
“Stasiun intelijen Rusia (di Finlandia) menyusut menjadi sekitar setengah dari ukuran sebelumnya tahun lalu,” kata Direktur SUPO Antti Pelttari, seperti dikutip dari AP.
Ia menambahkan, bahwa alasan utama penurunan tersebut adalah pengusiran tersangka mata-mata dan penolakan visa atas saran dari agensinya.
“Penurunan jumlah perwira intelijen dan pembatasan perjalanan melintasi perbatasan Rusia-Finlandia di tengah perang Moskow di Ukraina telah secara signifikan merusak kondisi operasi mata-mata Rusia di Finlandia,” lanjutnya.
Disebutkan bahwa operasi di bawah perlindungan diplomatik secara tradisional menjadi instrumen utama intelijen Rusia di luar negeri, dan Moskow berusaha menggunakan, di antara metode lain, cyberespionge untuk menutupi kekurangan intelijen manusia.
“Sementara Rusia masih berusaha untuk menempatkan petugas intelijen di bawah perlindungan diplomatik, Rusia harus menemukan cara untuk mengkompensasi kekurangan intelijen manusia, seperti dengan mengadopsi bentuk lain dari operasi rahasia di luar negeri,” kata Pelttari.
Badan tersebut mengatakan bahwa Rusia, China, dan "negara-negara tertentu lainnya" adalah pengguna paling aktif dari operasi intelijen untuk memperoleh informasi untuk tujuan mereka sendiri dan bertentangan dengan kepentingan Finlandia.
Finlandia, negara berpenduduk 5,5 juta orang, mengajukan keanggotaan NATO bersama dengan negara tetangga Swedia pada Mei. Ia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.340 kilometer (832 mil) dengan Rusia, yang terpanjang dari anggota Uni Eropa mana pun.
SUPO sebelumnya mengatakan bahwa keanggotaan NATO Finlandia di masa depan akan menjadikan negara Nordik itu target yang lebih menarik untuk intelijen Rusia dan mempengaruhi operasi, dan Moskow mungkin berusaha memperoleh intelijen terkait NATO melalui tetangganya.
Badan intelijen, yang dikenal dengan singkatan SUPO, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa intelijen Rusia telah "diperas" di negara Nordik karena kemampuan badan tersebut untuk mengkompromikan operasi mata-mata pada tahun 2022.
“Stasiun intelijen Rusia (di Finlandia) menyusut menjadi sekitar setengah dari ukuran sebelumnya tahun lalu,” kata Direktur SUPO Antti Pelttari, seperti dikutip dari AP.
Ia menambahkan, bahwa alasan utama penurunan tersebut adalah pengusiran tersangka mata-mata dan penolakan visa atas saran dari agensinya.
“Penurunan jumlah perwira intelijen dan pembatasan perjalanan melintasi perbatasan Rusia-Finlandia di tengah perang Moskow di Ukraina telah secara signifikan merusak kondisi operasi mata-mata Rusia di Finlandia,” lanjutnya.
Disebutkan bahwa operasi di bawah perlindungan diplomatik secara tradisional menjadi instrumen utama intelijen Rusia di luar negeri, dan Moskow berusaha menggunakan, di antara metode lain, cyberespionge untuk menutupi kekurangan intelijen manusia.
“Sementara Rusia masih berusaha untuk menempatkan petugas intelijen di bawah perlindungan diplomatik, Rusia harus menemukan cara untuk mengkompensasi kekurangan intelijen manusia, seperti dengan mengadopsi bentuk lain dari operasi rahasia di luar negeri,” kata Pelttari.
Badan tersebut mengatakan bahwa Rusia, China, dan "negara-negara tertentu lainnya" adalah pengguna paling aktif dari operasi intelijen untuk memperoleh informasi untuk tujuan mereka sendiri dan bertentangan dengan kepentingan Finlandia.
Finlandia, negara berpenduduk 5,5 juta orang, mengajukan keanggotaan NATO bersama dengan negara tetangga Swedia pada Mei. Ia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.340 kilometer (832 mil) dengan Rusia, yang terpanjang dari anggota Uni Eropa mana pun.
SUPO sebelumnya mengatakan bahwa keanggotaan NATO Finlandia di masa depan akan menjadikan negara Nordik itu target yang lebih menarik untuk intelijen Rusia dan mempengaruhi operasi, dan Moskow mungkin berusaha memperoleh intelijen terkait NATO melalui tetangganya.
(esn)
tulis komentar anda