Jenderal Kiev: Ukraina Ingin Rugikan Pasukan Rusia Besar-besaran di Bakhmut
Kamis, 30 Maret 2023 - 13:02 WIB
KIEV - Militer Ukraina bertujuan untuk melemahkan dan menimbulkan kerugian besar-besaran pada pasukan Rusia yang mencoba merebut kota kecil Bakhmut.
Hal itu disampaikan komandan Angkatan Darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi dalam sebuah video.
Dalam sebuah video yang memperlihatkan dia berbicara kepada tentara di tempat yang diduga merupakan gudang industri besar, Jenderal Syrskyi mengatakan Rusia terus memusatkan perhatian pada wilayah Bakhmut setelah pertempuran berbulan-bulan.
Moskow menganggap merebut Bakhmut sebagai hal penting dalam upayanya membangun kendali penuh atas kawasan industri Donbas di timur Ukraina.
"Mereka tidak berhenti berusaha mengepung dan merebut kota," kata Syrskyi dalam video yang di-posting di aplikasi Telegram, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/3/2023).
"Sampai hari ini, tugas utama kami adalah melemahkan kekuatan musuh yang luar biasa dan menimbulkan kerugian besar pada mereka. Itu akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk membantu membebaskan tanah Ukraina dan mempercepat kemenangan kami," paparnya.
Bakhmut memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 orang tetapi kota itu hampir hancur dalam pertempuran sengit sekitar delapan bulan, seringkali dalam jarak dekat.
Jenderal Syrskyi telah bertemu pasukan di dekat garis depan saat Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan balasan setelah 13 bulan perang. Dia mengatakan pada hari Senin pertahanan Bakhmut adalah kebutuhan militer.
Hal itu disampaikan komandan Angkatan Darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi dalam sebuah video.
Dalam sebuah video yang memperlihatkan dia berbicara kepada tentara di tempat yang diduga merupakan gudang industri besar, Jenderal Syrskyi mengatakan Rusia terus memusatkan perhatian pada wilayah Bakhmut setelah pertempuran berbulan-bulan.
Moskow menganggap merebut Bakhmut sebagai hal penting dalam upayanya membangun kendali penuh atas kawasan industri Donbas di timur Ukraina.
"Mereka tidak berhenti berusaha mengepung dan merebut kota," kata Syrskyi dalam video yang di-posting di aplikasi Telegram, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/3/2023).
"Sampai hari ini, tugas utama kami adalah melemahkan kekuatan musuh yang luar biasa dan menimbulkan kerugian besar pada mereka. Itu akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk membantu membebaskan tanah Ukraina dan mempercepat kemenangan kami," paparnya.
Bakhmut memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 orang tetapi kota itu hampir hancur dalam pertempuran sengit sekitar delapan bulan, seringkali dalam jarak dekat.
Jenderal Syrskyi telah bertemu pasukan di dekat garis depan saat Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan balasan setelah 13 bulan perang. Dia mengatakan pada hari Senin pertahanan Bakhmut adalah kebutuhan militer.
tulis komentar anda