UEA Siapkan Dana Rp46,3 M untuk Bangun Kembali Desa Palestina yang Dibakar Yahudi
Kamis, 16 Maret 2023 - 20:56 WIB
ABU DHABI - Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed telah memerintahkan untuk menyediakan dana sebesar USD3 juta atau Rp46,3 miliar untuk membantu membangun kembali desa Huwara di Tepi Barat. Dana itu juga untuk membantu mereka yang terkena dampak setelah dibakar oleh pemukim Yahudi garis keras.
"Inisiatif ini, yang sejalan dengan upaya kemanusiaan UEA untuk mendukung 'Saudara Orang-orang Palestina,' akan dilaksanakan melalui Departemen Kotamadya dan Transportasi Abu Dhabi bekerja sama dengan Emirati Palestina Friendship Club," lapor kantor UEA, WAM, yang dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/3/2023).
Huwara, sebuah desa Palestina di dekat pos pemeriksaan jalan utama, telah menjadi titik hotspot terbaru antara Israel dan Palestina setelah berbulan-bulan memburuknya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki.
Sejumlah pemukim Israel mengamuk dengan kekerasan di Huwara bulan lalu, membakar lusinan mobil dan rumah setelah dua pemukim terbunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina di sana.
Aksi itu memicu kecaman internasional. Tetapi pemerintahan Israel, yang terdiri dari ultranasionalis pro-permukiman, menyatakan sedikit kemarahan dan hanya meminta para pelaku untuk tidak membuat mereka melanggar hukum.
Namun, beberapa anggota parlemen melangkah lebih jauh, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengatakan Huwara harus "dihapus" - tetapi oleh otoritas negara dan bukan oleh warga negara. Dia kemudian mundur akibat komentarnya itu.
"Inisiatif ini, yang sejalan dengan upaya kemanusiaan UEA untuk mendukung 'Saudara Orang-orang Palestina,' akan dilaksanakan melalui Departemen Kotamadya dan Transportasi Abu Dhabi bekerja sama dengan Emirati Palestina Friendship Club," lapor kantor UEA, WAM, yang dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/3/2023).
Huwara, sebuah desa Palestina di dekat pos pemeriksaan jalan utama, telah menjadi titik hotspot terbaru antara Israel dan Palestina setelah berbulan-bulan memburuknya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki.
Sejumlah pemukim Israel mengamuk dengan kekerasan di Huwara bulan lalu, membakar lusinan mobil dan rumah setelah dua pemukim terbunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina di sana.
Aksi itu memicu kecaman internasional. Tetapi pemerintahan Israel, yang terdiri dari ultranasionalis pro-permukiman, menyatakan sedikit kemarahan dan hanya meminta para pelaku untuk tidak membuat mereka melanggar hukum.
Namun, beberapa anggota parlemen melangkah lebih jauh, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang mengatakan Huwara harus "dihapus" - tetapi oleh otoritas negara dan bukan oleh warga negara. Dia kemudian mundur akibat komentarnya itu.
(ian)
tulis komentar anda