China Peringatkan Jalan Berbahaya setelah Kesepakatan AUKUS
Rabu, 15 Maret 2023 - 07:56 WIB
BEIJING - China menyesalkan langkah-langkah yang dilakukan aliansi Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia (AUKUS) untuk meningkatkan kehadiran militer kolektifnya di Indo-Pasifik.
Pernyataan China itu muncul setelah keputusan Washington menjual lima kapal selam bertenaga nuklir ke Canberra.
“Blok trilateral telah melangkah lebih jauh ke jalan yang salah dan berbahaya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin pada konferensi pers Selasa (14/3/2023) saat mengomentari keputusan Presiden AS Joe Biden memasok perangkat keras militer ke Australia.
Keputusan untuk menjual kapal selam, yang berbahan bakar uranium tingkat senjata, diumumkan pekan ini setelah pertemuan antara Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan PM Australia Anthony Albanese di pangkalan angkatan laut California.
Wang memperingatkan kesepakatan itu dapat memiliki implikasi yang lebih luas terhadap perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
Menurut Wang, kesepakatan itu mungkin “merangsang perlombaan senjata, merusak sistem non-proliferasi nuklir internasional, dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan.”
Ketika ditanya pada Senin apakah Beijing dibenarkan dalam mempertimbangkan kesepakatan kapal selam nuklir sebagai ancaman keamanan atau tindakan agresi, Biden menjawab, "Tidak."
Pernyataan China itu muncul setelah keputusan Washington menjual lima kapal selam bertenaga nuklir ke Canberra.
“Blok trilateral telah melangkah lebih jauh ke jalan yang salah dan berbahaya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin pada konferensi pers Selasa (14/3/2023) saat mengomentari keputusan Presiden AS Joe Biden memasok perangkat keras militer ke Australia.
Keputusan untuk menjual kapal selam, yang berbahan bakar uranium tingkat senjata, diumumkan pekan ini setelah pertemuan antara Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan PM Australia Anthony Albanese di pangkalan angkatan laut California.
Wang memperingatkan kesepakatan itu dapat memiliki implikasi yang lebih luas terhadap perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
Menurut Wang, kesepakatan itu mungkin “merangsang perlombaan senjata, merusak sistem non-proliferasi nuklir internasional, dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan.”
Ketika ditanya pada Senin apakah Beijing dibenarkan dalam mempertimbangkan kesepakatan kapal selam nuklir sebagai ancaman keamanan atau tindakan agresi, Biden menjawab, "Tidak."
Baca Juga
tulis komentar anda