Badai Tropis Freddy Hantam Mozambik dan Malawi, 100 Lebih Tewas
Selasa, 14 Maret 2023 - 06:00 WIB
BLANTYRE - Mozambik dan Malawi pada Senin (13/3/2023) menghitung kerugian akibat Badai Tropis Freddy, yang menewaskan lebih dari 100 orang, melukai sejumlah orang, dan meninggalkan jejak kehancuran saat melanda Afrika bagian selatan untuk kedua kalinya dalam waktu singkat.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, Freddy adalah salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di belahan bumi selatan dan bisa menjadi siklon tropis terlama.
Topan itu menerjang Mozambik tengah pada Sabtu (11/3/2023), merobek atap bangunan dan membawa banjir yang meluas di sekitar pelabuhan Quelimane, sebelum bergerak ke pedalaman menuju Malawi dengan hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor.
Tingkat kerusakan dan korban jiwa secara keseluruhan di Mozambik khususnya belum jelas, sinyal telepon terputus di beberapa bagian daerah yang terkena dampak.
“Badai tersebut telah menewaskan 99 orang di Malawi, termasuk 85 orang di pusat komersial utama Blantyre,” kata komisioner Departemen Urusan Penanggulangan Bencana, Charles Kalemba, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.
Jumlah total yang tewas akibat badai Freddy di Mozambik, Malawi, dan Madagaskar sejak pertama kali mendarat bulan lalu sekarang menjadi sekitar 136 orang.
“Rumah sakit pusat di Blantyre telah menerima sedikitnya 60 jenazah pada sore hari,” Direktur Doctors Without Borders (MSF) Marion Pechayre mengatakan kepada Reuters melalui telepon. Ia menambahkan bahwa sekitar 200 orang terluka sedang dirawat di rumah sakit.
“Luka-luka itu akibat pohon tumbang, tanah longsor dan banjir bandang. Banyak (rumah) rumah lumpur beratap seng, jadi atapnya jatuh menimpa kepala orang," lanjutnya.
Sementara juru bicara kepolisian Peter Kalaya mengatakan kepada Reuters, bahwa tim penyelamat telah mencari orang-orang di Chilobwe dan Ndirande, dua kota yang paling parah terkena dampak di Blantyre, kota terbesar kedua di negara itu, di mana hujan masih turun pada hari Senin dan banyak penduduk tanpa listrik.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, Freddy adalah salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di belahan bumi selatan dan bisa menjadi siklon tropis terlama.
Topan itu menerjang Mozambik tengah pada Sabtu (11/3/2023), merobek atap bangunan dan membawa banjir yang meluas di sekitar pelabuhan Quelimane, sebelum bergerak ke pedalaman menuju Malawi dengan hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor.
Tingkat kerusakan dan korban jiwa secara keseluruhan di Mozambik khususnya belum jelas, sinyal telepon terputus di beberapa bagian daerah yang terkena dampak.
“Badai tersebut telah menewaskan 99 orang di Malawi, termasuk 85 orang di pusat komersial utama Blantyre,” kata komisioner Departemen Urusan Penanggulangan Bencana, Charles Kalemba, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.
Jumlah total yang tewas akibat badai Freddy di Mozambik, Malawi, dan Madagaskar sejak pertama kali mendarat bulan lalu sekarang menjadi sekitar 136 orang.
“Rumah sakit pusat di Blantyre telah menerima sedikitnya 60 jenazah pada sore hari,” Direktur Doctors Without Borders (MSF) Marion Pechayre mengatakan kepada Reuters melalui telepon. Ia menambahkan bahwa sekitar 200 orang terluka sedang dirawat di rumah sakit.
“Luka-luka itu akibat pohon tumbang, tanah longsor dan banjir bandang. Banyak (rumah) rumah lumpur beratap seng, jadi atapnya jatuh menimpa kepala orang," lanjutnya.
Sementara juru bicara kepolisian Peter Kalaya mengatakan kepada Reuters, bahwa tim penyelamat telah mencari orang-orang di Chilobwe dan Ndirande, dua kota yang paling parah terkena dampak di Blantyre, kota terbesar kedua di negara itu, di mana hujan masih turun pada hari Senin dan banyak penduduk tanpa listrik.
(esn)
tulis komentar anda