Bos Tentara Bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin Ingin Jadi Presiden Ukraina

Minggu, 12 Maret 2023 - 01:39 WIB
Kepala tentara bayaran Wagner Group Rusia Yevgeny Prigozhin ingin mencalonkan diri sebagai Presiden Ukraina pada 2024. Foto/REUTERS
BAKHMUT - Yevgeny Prigozhin, miliarder yang menjadi pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Group Rusia, membuat pengumuman aneh. Dia mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden Ukraina pada tahun 2024.

Pengumuman melalui video itu muncul ketika perseteruannya dengan elite Kremlin memanas, di mana dia mengeluh Wagner Group tidak dipasok amunisi oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Padahal, kelompok tentara bayaran itu sedang berperang melawan pasukan Ukraina untuk memperebutkan kota Bakhmut.

Prigozhin blakblakan bahwa dia memiliki ambisi politik untuk tahun depan. "Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024," katanya dalam video.

Mengenakan perlengkapan tempur dan berbicara ke arah kamera dari lokasi yang dirahasiakan di mana tembakan terdengar, dia membuat jeda yang dramatis, sebelum mengklarifikasi bahwa dia ingin mencalonkan diri sebagai "presiden Ukraina".





Tidak berstatus sebagai warga Ukraina dan mempelopori pertempuran brutal melawan pasukan Kiev di Bakhmut menjadi dua tanda bahwa klaim Prigozhin ingin jadi presiden Ukraina seperti lelucon.

Tetapi dia mengatakan bahwa jika dia mengalahkan petahana Volodomyr Zelensky dan pendahulunya, Petro Poroshenko, maka semuanya akan baik-baik saja. "Dan amunisi tidak diperlukan," ujarnya.

Video Prigozhin yang diunggah di saluran Telegram telah di-tweet oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko.

"Pernyataan ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia, di mana dia bermimpi untuk berkuasa dan mungkin menjadi penerus [Presiden Vladimir] Putin," tulis Geraschenko, seperti dikutip Newsweek, Minggu (12/3/2023).

Prigozhin telah terlibat dalam perseteruan sengit dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan mengkritik cara penanganan invasi Moskow terhadap Kiev.



Prigozhin mengatakan bahwa pasukan Wagner Group hanya berjarak sekitar satu kilometer (0,6 mil) dari pusat Bakhmut. Angkatan Bersenjata Ukraina menjawab bahwa mereka terus mengusir Rusia.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa Wagner Group telah menguasai sebagian besar bagian timur Bakhmut. Namun, tentara bayaran kelompok itu menghadapi tantangan karena Sungai Bakhmutka membelah kota menjadi dua, dan jembatan utama telah dihancurkan oleh pasukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Inggris menulis bahwa kemampuan unit Ukraina untuk menembak dari bangunan berbenteng di sebelah barat kota membuat "sangat menantang" bagi pasukan Prigozhin untuk melanjutkan serangan mereka ke arah barat.

“Namun, pasukan Ukraina dan jalur pasokan mereka ke barat tetap rentan terhadap upaya Rusia yang terus berlanjut untuk mengepung pertahanan dari utara dan selatan,” kata kementerian tersebut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More