Dibeli Turki, S-400 Rusia Sebabkan Banyak Kerumitan di NATO
Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:48 WIB
WASHINGTON - Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia yang dibeli Turki baru-baru ini menyebabkan banyak kerumitan di NATO. Hal ini disampaikan Sekretaris Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Ryan McCarthy.
McCarthy telah mengunjungi sekutu-sekutu NATO di Eropa pekan ini untuk membahas misi pelatihan bersama dan kolaborasi pada sistem senjata. Dia mengakui kecanggihan dan skala besar dalam hal kemampuan militer Moskow.
"Ada peningkatan yang cukup besar dalam sistem senjata dan tentara Rusia," kata McCarthy kepada The National yang dikutip Jumat (17/7/2020).
McCarthy mengatakan pembicaraan dengan Ankara berlanjut setelah Turki mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 setahun yang lalu, meskipun ada keberatan dari NATO dan Washington.
"Pengadaan S-400 (oleh Turki) membawa banyak kerumitan dalam hubungan (di NATO)," katanya. (Baca: Turki Jamin Rahasia Sistem Rudal S-400 Rusia Tak Jatuh ke AS )
McCarthy menekankan resolusi diplomatik untuk masalah ini, tetapi dia mengatakan pemerintah AS terus mempertimbangkan opsi lain.
Pekan lalu, sekelompok senator bipartisan menulis surat kepada Menteri Pertahanan AS Mark Esper untuk mendesaknya agar menghapus Turki dari rantai pemasok suku cadang jet tempur siluman F-35 Lightning II Joint Strike Fighter, setelah akuisisi S-400 Rusia oleh Turki dan masalah lainnya.
"Dari pelanggaran hak asasi manusia di Suriah hingga penangkapan sewenang-wenang terhadap orang Amerika di Ankara, hingga kerja sama pertahanan dengan Rusia, Turki tidak berperilaku seperti aktor yang bertanggung jawab atau bekerja sama dengan Barat pada tingkat yang kita harapkan dari sekutu NATO," bunyi surat para senator tersebut.
Surat itu ditandatangani oleh Senator Republik James Lankford dan Thom Tillis, dan Senator Demokrat Jeanne Shaheen dan Chris Van Hollen.
Menghapus Turki dari rantai pemasok suku cadang F-35 adalah upaya para senator bipartisan untuk meminta pertanggungjawaban rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan dan melindungi teknologi paling sensitif AS.
"Dengan menjaga pabrikan Turki dalam rantai pasokan dua tahun setelah undang-undang awal diberlakukan dan jauh melampaui batas waktu yang ditentukan sendiri oleh Pentagon, Departemen ini menghalangi upaya diplomatik dan geopolitik negara kita untuk menekan Turki agar berbalik arah," lanjut surat para senator.
McCarthy telah mengunjungi sekutu-sekutu NATO di Eropa pekan ini untuk membahas misi pelatihan bersama dan kolaborasi pada sistem senjata. Dia mengakui kecanggihan dan skala besar dalam hal kemampuan militer Moskow.
"Ada peningkatan yang cukup besar dalam sistem senjata dan tentara Rusia," kata McCarthy kepada The National yang dikutip Jumat (17/7/2020).
McCarthy mengatakan pembicaraan dengan Ankara berlanjut setelah Turki mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 setahun yang lalu, meskipun ada keberatan dari NATO dan Washington.
"Pengadaan S-400 (oleh Turki) membawa banyak kerumitan dalam hubungan (di NATO)," katanya. (Baca: Turki Jamin Rahasia Sistem Rudal S-400 Rusia Tak Jatuh ke AS )
McCarthy menekankan resolusi diplomatik untuk masalah ini, tetapi dia mengatakan pemerintah AS terus mempertimbangkan opsi lain.
Pekan lalu, sekelompok senator bipartisan menulis surat kepada Menteri Pertahanan AS Mark Esper untuk mendesaknya agar menghapus Turki dari rantai pemasok suku cadang jet tempur siluman F-35 Lightning II Joint Strike Fighter, setelah akuisisi S-400 Rusia oleh Turki dan masalah lainnya.
"Dari pelanggaran hak asasi manusia di Suriah hingga penangkapan sewenang-wenang terhadap orang Amerika di Ankara, hingga kerja sama pertahanan dengan Rusia, Turki tidak berperilaku seperti aktor yang bertanggung jawab atau bekerja sama dengan Barat pada tingkat yang kita harapkan dari sekutu NATO," bunyi surat para senator tersebut.
Surat itu ditandatangani oleh Senator Republik James Lankford dan Thom Tillis, dan Senator Demokrat Jeanne Shaheen dan Chris Van Hollen.
Menghapus Turki dari rantai pemasok suku cadang F-35 adalah upaya para senator bipartisan untuk meminta pertanggungjawaban rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan dan melindungi teknologi paling sensitif AS.
"Dengan menjaga pabrikan Turki dalam rantai pasokan dua tahun setelah undang-undang awal diberlakukan dan jauh melampaui batas waktu yang ditentukan sendiri oleh Pentagon, Departemen ini menghalangi upaya diplomatik dan geopolitik negara kita untuk menekan Turki agar berbalik arah," lanjut surat para senator.
(min)
tulis komentar anda