Rusia Gagalkan Plot Pembunuhan dengan Bom Mobil, Tuding Ukraina
Senin, 06 Maret 2023 - 18:01 WIB
MOSKOW - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengklaim telah menggagalkan plot bom Ukraina yang menargetkan pemilik saluran televisi konservatif Rusia.
Klaim itu diungkapkan FSB pada Senin (6/3/2023). FSB menyematkan dugaan upaya pembunuhan pada Neo-Nazi kelahiran Rusia yang berbasis di Ukraina, yang mengklaim terlibat dalam serangan lintas batas pekan lalu.
“Plot itu tampaknya melibatkan pemasangan bom ke mobil pengusaha miliarder Rusia Konstantin Malofeev, pemilik saluran TV yang berfokus pada umat Kristen, Tsargrad,” ungkap pernyataan FSB.
Rencana itu dibandingkan dengan pembunuhan aktivis politik dan jurnalis Darya Dugina, yang mobilnya diledakkan Agustus lalu di dekat Moskow. FSB menuduh pembunuhan itu diatur dinas khusus Ukraina.
FSB menunjuk Denis Kapustin, pemimpin yang disebut Korps Sukarelawan Rusia (RDK), sebagai dalang konspirasi terbaru.
Pernyataan itu menggambarkan Kapustin "bertindak di bawah kendali SBU," Dinas Keamanan Ukraina.
Kapustin menjadi sorotan media internasional pekan lalu, setelah organisasinya melakukan serangan lintas batas di Wilayah Bryansk Rusia.
Dia mengklaim operasi itu disahkan pemerintah Ukraina, bertentangan dengan pernyataan pejabat Ukraina, yang menjauhkan Kiev darinya.
Klaim itu diungkapkan FSB pada Senin (6/3/2023). FSB menyematkan dugaan upaya pembunuhan pada Neo-Nazi kelahiran Rusia yang berbasis di Ukraina, yang mengklaim terlibat dalam serangan lintas batas pekan lalu.
“Plot itu tampaknya melibatkan pemasangan bom ke mobil pengusaha miliarder Rusia Konstantin Malofeev, pemilik saluran TV yang berfokus pada umat Kristen, Tsargrad,” ungkap pernyataan FSB.
Rencana itu dibandingkan dengan pembunuhan aktivis politik dan jurnalis Darya Dugina, yang mobilnya diledakkan Agustus lalu di dekat Moskow. FSB menuduh pembunuhan itu diatur dinas khusus Ukraina.
FSB menunjuk Denis Kapustin, pemimpin yang disebut Korps Sukarelawan Rusia (RDK), sebagai dalang konspirasi terbaru.
Pernyataan itu menggambarkan Kapustin "bertindak di bawah kendali SBU," Dinas Keamanan Ukraina.
Kapustin menjadi sorotan media internasional pekan lalu, setelah organisasinya melakukan serangan lintas batas di Wilayah Bryansk Rusia.
Dia mengklaim operasi itu disahkan pemerintah Ukraina, bertentangan dengan pernyataan pejabat Ukraina, yang menjauhkan Kiev darinya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda