Warga Rusia Nyaru Jadi Sekjen PBB, Ngeprank Presiden Polandia
Rabu, 15 Juli 2020 - 23:17 WIB
WARSAWA - Seorang prankster asal Rusia berhasil 'mengerjai' presiden terpilih Polandia Andrzej Duda via telepon. Mengaku sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, prankster asal Rusia itu berhasil membuat Duda tidak bisa berkata apa-apa setelah ditanya mengenai Ukraina, Rusia dan hasil pemilu.
Prankster bernama Vladimir Kuznetsov, yang dikenal sebagai Vovan, memposting rekaman panggilan telepon selama 11 menit itu di channel YouTubenya dan kantor Duda pun mengonfirmasi bahwa rekaman itu asli seperti dilansir dari AP, Rabu (15/7/2020).
Di berbagai titik dalam percakapan, yang dilakukan dalam bahasa Inggris, Duda terdengar terkejut pada sejumlah pertanyaan tetapi masih menyebut Antonio Guterres palsu itu dengan panggilan "Yang Mulia."
Vovan awalnya itu mengucapkan selamat kepada Duda karena telah terpilih. Pembicaraan kemudian berubah terkait komentar Duda saat kampanye yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap komunitas LGBT. Sang Sekjen PBB palsu pun mempertanyakan jaminan Duda bahwa ia memiliki rasa hormat yang besar bagi setiap manusia.
Duda juga menolak usulan bahwa Polandia akan berusaha mengklaim kembali kota Lviv, Ukraina, yang merupakan bagian dari Polandia sebelum Perang Dunia II.
Percakapan itu dilakukan pada Senin sore saat Duda menunggu konfirmasi resmi ia terpilih kembali.
Otoritas keamanan Polandia saat ini sedang menyelidiki bagaimana Vovan bisa menelepon Duda, dan apakah dinas rahasia Rusia terlibat.
Badan Keamanan Internal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panggilan telepon itu telah disahkan oleh seorang pejabat misi Polandia di PBB, dan tindakannya sedang diselidiki.
Polandia dengan Rusia saat ini sedang bersitegang, terutama karena dukungan Polandia terhadap dorongan Ukraina untuk hubungan yang lebih dekat dengan Uni Eropa.(Baca: Pindahkan Tentara ke Polandia, Trump Berharap Hubungan dengan Rusia Tak Memburuk )
Kuznetsov, dan prankster Rusia lainnya Alexei Stolyarov yang dikenal sebagai Lexus, sebelumnya telah mempermalukan para politisi Eropa termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, serta Elton John dan Pangeran Harry dengan panggilan tipuan serupa.
Prankster bernama Vladimir Kuznetsov, yang dikenal sebagai Vovan, memposting rekaman panggilan telepon selama 11 menit itu di channel YouTubenya dan kantor Duda pun mengonfirmasi bahwa rekaman itu asli seperti dilansir dari AP, Rabu (15/7/2020).
Di berbagai titik dalam percakapan, yang dilakukan dalam bahasa Inggris, Duda terdengar terkejut pada sejumlah pertanyaan tetapi masih menyebut Antonio Guterres palsu itu dengan panggilan "Yang Mulia."
Vovan awalnya itu mengucapkan selamat kepada Duda karena telah terpilih. Pembicaraan kemudian berubah terkait komentar Duda saat kampanye yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap komunitas LGBT. Sang Sekjen PBB palsu pun mempertanyakan jaminan Duda bahwa ia memiliki rasa hormat yang besar bagi setiap manusia.
Duda juga menolak usulan bahwa Polandia akan berusaha mengklaim kembali kota Lviv, Ukraina, yang merupakan bagian dari Polandia sebelum Perang Dunia II.
Percakapan itu dilakukan pada Senin sore saat Duda menunggu konfirmasi resmi ia terpilih kembali.
Otoritas keamanan Polandia saat ini sedang menyelidiki bagaimana Vovan bisa menelepon Duda, dan apakah dinas rahasia Rusia terlibat.
Badan Keamanan Internal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panggilan telepon itu telah disahkan oleh seorang pejabat misi Polandia di PBB, dan tindakannya sedang diselidiki.
Polandia dengan Rusia saat ini sedang bersitegang, terutama karena dukungan Polandia terhadap dorongan Ukraina untuk hubungan yang lebih dekat dengan Uni Eropa.(Baca: Pindahkan Tentara ke Polandia, Trump Berharap Hubungan dengan Rusia Tak Memburuk )
Kuznetsov, dan prankster Rusia lainnya Alexei Stolyarov yang dikenal sebagai Lexus, sebelumnya telah mempermalukan para politisi Eropa termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, serta Elton John dan Pangeran Harry dengan panggilan tipuan serupa.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda