Amerika-Filipina Akan Gelar Latihan Militer Gabungan Terbesar

Rabu, 15 Februari 2023 - 19:43 WIB
Amerika-Filipina Akan Gelar Latihan Militer Gabungan Terbesar. FOTO/Reuters
MANILA - Filipina dan Amerika Serikat (AS) tahun ini akan menggelar latihan militer gabungan terbesar mereka sejak 2015. Latihan gabungan ini dilangsungkan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan.

Latihan tersebut menggarisbawahi peningkatan hubungan Filipina dengan Amerika Serikat di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr., dan terjadi ketika Filipina mengutuk tindakan "agresif" China di perairan yang disengketakan. Termasuk penggunaan "laser tingkat militer" oleh Penjaga Pantai China terhadap salah satu kapal Filipina.



“Latihan tahunan 'Balikatan' akan dilakukan pada kuartal kedua dan melibatkan lebih dari 8.900 tentara,” kata Panglima Angkatan Darat Filipina, Romeo Brawner kepada wartawan, Rabu (15/2/2023), seperti dikutip dari Reuters.



“Semua latihan yang kami lakukan adalah untuk menanggapi semua jenis ancaman yang mungkin kita hadapi di masa depan, baik buatan manusia maupun alami,” kata Brawner. Pada 2015, lebih dari 11.000 tentara dari kedua negara berpartisipasi dalam latihan militer gabungan tersebut.

“Latihan tersebut akan melibatkan segudang kegiatan, tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan perang kedua angkatan bersenjata, tetapi juga peran non-tradisional lainnya seperti bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana,” lanjut Brawner.

Sebelumnya, Presiden Marcos pada Selasa (14/2/2023), memanggil Duta Besar China untuk menyatakan "keprihatinan serius" atas intensitas dan frekuensi aktivitas China di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh China sebagai wilayahnya.



Penggunaan laser China terhadap kapal Filipina pada 6 Februari, yang menurut Kementerian Luar Negeri China adalah legal, telah memicu ekspresi keprihatinan dan dukungan dari Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

“Washington akan melipatgandakan upayanya dengan sekutu Filipina kami untuk meningkatkan kemampuan pertahanan militer dan penjaga pantai Filipina, saat kami bekerja bahu-membahu untuk menegakkan tatanan internasional berbasis aturan,” kata juru bicara Pentagon, Brigjen Patrick Ryder di Twitter.

Filipina telah memberi Washington akses yang lebih besar ke pangkalan militernya sebagai bagian dari upaya yang terakhir untuk mencegah peningkatan ketegasan China di Laut China Selatan dan ketegangan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More