Kepala NATO Peringatkan Peningkatan Kegiatan Mata-mata China di Eropa

Jum'at, 10 Februari 2023 - 00:30 WIB
Balon mata-mata China menimbulkan kehebohan di Amerika dan Eropa. FOTO/Reuters
WASHINGTON - China meningkatkan kegiatan mata-matanya di Eropa . Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO , Jens Stoltenberg, Rabu (8/2/2023), ketika ketegangan memburuk antara Washington dan Beijing atas dugaan balon pengintai.

Stoltenberg mengatakan, penemuan pesawat di atas daratan Amerika Serikat mengkonfirmasi pola perilaku China di mana dunia melihat bahwa China selama beberapa tahun terakhir telah banyak berinvestasi dalam kemampuan militer baru, termasuk berbagai jenis platform pengawasan dan intelijen.





"Kami juga melihat peningkatan aktivitas intelijen China di Eropa. Sekali lagi, platform berbeda. Mereka menggunakan satelit, mereka menggunakan dunia maya, dan seperti yang telah kita lihat di Amerika Serikat, juga balon," katanya kepada wartawan saat konferensi pers bersama dengan Sekretaris Negara Antony Blinken.

“Jadi kita hanya harus waspada. Kita perlu menyadari risiko konstan intelijen China dan kemudian melangkah, apa yang kita lakukan untuk melindungi diri kita sendiri, dan kita juga perlu bereaksi dengan cara yang hati-hati, bertanggung jawab, dan waspada," lanjut Stoltenberg, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Akhir pekan lalu, AS menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan di perairan teritorial AS setelah melewati sebagian besar negara.

Beijing telah mengakui kepemilikannya atas balon itu, tetapi mengatakan bahwa balon itu digunakan untuk penelitian meteorologi dan menyebut keputusan Washington untuk menurunkannya "tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab".



Penemuan balon tersebut mendorong Blinken untuk membatalkan kunjungan akhir pekan yang direncanakan ke China, dan menundanya sampai kondisi yang tidak ditentukan terpenuhi.

Berbicara bersama Stoltenberg, diplomat top AS mengatakan tim Amerika terus bekerja untuk menyelamatkan puing-puing, dan terus mengumpulkan intelijen dari sisa-sisa, serta apa yang diamati selama transit balon.

"Mengenai siapa yang bertanggung jawab untuk itu, China adalah dan tidak masalah, pada satu tingkat, individu mana yang mungkin atau mungkin tidak bertanggung jawab, faktanya adalah, China terlibat dalam tindakan tidak bertanggung jawab ini yang melanggar kedaulatan kita, dan teritorial. integritas, dan hukum internasional,” katanya.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More