Kekuatan Militer NATO

Jum'at, 03 Februari 2023 - 20:20 WIB
Tank-tank milik negara anggota NATO saat melakukan latihan bersama di Latvia. Foto/Yahoo
JAKARTA - NATO (The North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah aliansi militer berskala internasional yang dikenal dan sangat disegani dunia. Aliansi ini dibentuk pada tahun 1949, bersamaan dengan ditandatanganinya Traktat Washington. Tujuan dasar dibentuknya NATO adalah demi melindungi kebebasan dan keamanan sekutu melalui cara militer maupun politik.

Berdasarkan data yang ada pada laman resminya, NATO terdiri dari 30 negara, di antaranya adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, Kroasia, Polandia, Portugal, Norwegia, Belanda, Italia, Turki, Spanyol, Denmark, dan masih banyak lagi.

Tentunya, satu hal yang paling disorot dari NATO adalah kekuatan militernya. Jika dilihat, NATO dihuni oleh negara-negara dengan militer kuat. Global Firepower, yang melakukan pemeringkatan kekuatan militer negara-negara di dunia, menyebut bahwa dua negara anggota NATO, yakni AS dan Inggris, masuk dalam jajaran 5 besar negara dengan militer terbaik.



AS berada di urutan pertama, sedangkan Inggris pada posisi kelima. AS juga menjadi negara anggota NATO yang memiliki personel militer terbanyak, yakni 1,3 juta orang. Turki menyusul di posisi kedua dengan 446 ribu orang, dan Prancis ada di urutan ketiga dengan 207 ribu personel militer. Secara keseluruhan, NATO mempunyai 3,3 juta personel pada tahun 2022. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 3,27 juta.

Negara-negara anggota NATO yang memiliki hulu ledak nuklir adalah AS, Inggris, dan Prancis. Jika ditotal, negara anggota NATO memiliki setidaknya 6 ribu hulu ledak nuklir. NATO juga mempunyai pesawat AWACS (Airborne Warning and Control) dan drone pengintai Global Hawk.

Peran utama pasukan NATO adalah untuk menjaga perdamaian dan menjamin integritas teritorial negara-negara anggotanya. Dalam agenda aktivitas dan pelatihan yang dipublikasikan oleh NATO, diketahui ada beberapa latihan militer penting yang akan dijalankan di sepanjang tahun ini.

Agenda terdekat dilakukan pada 20-24 Februari 2023 di Atlantik Utara. Latihan ini dinamakan Dynamic Guard 23, yang berkonsentrasi untuk meningkatkan kemahiran para prajurit militer sekaligus melatih pasukan tanggap NATO dalam operasi militer yang dijalankan. Pada 26 April sampai 13 Mei 2023, NATO akan menggelar program Noble Jump II 2023 di Italia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tanggap pasukan NATO dan mempraktikkan pengaturan penempatan serta operasional. Latihan ini akan menggembleng pasukan siaga ketika dikerahkan ke negara-negara sekutu.

Dalam konteks isu yang masih hangat menjadi perbincangan, seperti perang Ukraina dan Rusia, NATO jelas mengutuk keras hal tersebut. Bagi NATO, Ukraina adalah negara bebas dan merdeka, serta mitra NATO. Maka dari itu, NATO dan sekutu terus memberikan bantuan kepada Ukraina. Bantuan terhadap Ukraina juga diberikan pada tahun 2014, ketika peristiwa aneksasi Krimea oleh Rusia terjadi. Negara-negara anggota NATO, seperti AS dan Inggris, mengirimkan alutsista demi membantu pasukan militer Ukraina di medan tempur.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More