Warga Israel Salahkan Ben-Gvir Atas Penembakan di Sinagoga Yerusalem
Minggu, 29 Januari 2023 - 08:50 WIB
TEL AVIV - Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir dikecam oleh para pemukim Yahudi setelah mengunjungi lokasi penembakan mematikan di Yerusalem Timur yang diduduki pada Jumat malam.
Menurut media Israel, para pemukim menganggap Ben-Gvir bertanggung jawab atas pembunuhan setidaknya tujuh orang Israel di tangan warga Palestina, Khairy Alqam.
Serangan di pemukiman Neve Yaakov itu diklaim oleh Brigade Martir al-Aqsa dan terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan 10 warga Palestina oleh tentara Israel pada hari Kamis di Tepi Barat yang diduduki.
Lusinan pemukim yang marah menghadang Ben-Gvir saat dia mengunjungi lokasi penyerangan. Beberapa pemukim mengatakan kepadanya: "pembantaian ini terjadi di bawah masa jabatan Anda sebagai menteri," lapor Yedioth Ahronoth.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan konfrontasi verbal antara pemukim dan menteri Israel itu, seorang ekstrimis sayap kanan yang menyerukan peningkatan pemukiman.
Ben-Gvir dikelilingi oleh polisi selama konfrontasi dengan pemukim Yahudi.
"Mereka (orang Palestina) membunuh kami, itu ada di tangan Anda! Kematian bagi para teroris!" beberapa pemukim berteriak seperti dikutip dari New Arab, Minggu (29/1/2023).
Ben-Gvir berjanji untuk meninjau langkah-langkah keamanan sebelum kemudian dibawa pergi.
Dia juga menuntut agar orang Israel diizinkan membawa senjata, Haaretz melaporkan di situsnya pada hari Sabtu.
"Kita harus mengizinkan sebanyak mungkin warga membawa senjata, kita harus mengubah kebijakan terkait membawa senjata, kita harus memberikan senjata kepada lebih banyak orang," kata Ben-Gvir.
Ben-Gvir bersumpah bahwa pemerintah Israel akan menanggapi operasi tersebut.
Serangan lain pada hari Sabtu, yang diduga dilakukan oleh seorang warga Palestina berusia 13 tahun, melukai dua warga Israel di Yerusalem Timur.
Ratusan warga Palestina telah terbunuh dan terluka sejak awal tahun lalu dalam serangan hampir setiap hari oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, keduanya diduduki oleh Israel pada tahun 1967.
Sejak Ben-Gvir menjadi menteri keamanan Israel setelah blok partai sayap kanan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu memenangkan pemilihan pada November, ada kekhawatiran bahwa kekerasan dan penindasan terhadap warga Palestina akan meningkat.
Pemimpin partai politik sayap kanan Otzma Yehudit memiliki sejarah komentar rasis dan menghasut terhadap warga Palestina dan Arab. Ia juga memuji serangan terhadap warga Palestina, menyebutnya sebagai "heroik."
Menurut media Israel, para pemukim menganggap Ben-Gvir bertanggung jawab atas pembunuhan setidaknya tujuh orang Israel di tangan warga Palestina, Khairy Alqam.
Serangan di pemukiman Neve Yaakov itu diklaim oleh Brigade Martir al-Aqsa dan terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan 10 warga Palestina oleh tentara Israel pada hari Kamis di Tepi Barat yang diduduki.
Lusinan pemukim yang marah menghadang Ben-Gvir saat dia mengunjungi lokasi penyerangan. Beberapa pemukim mengatakan kepadanya: "pembantaian ini terjadi di bawah masa jabatan Anda sebagai menteri," lapor Yedioth Ahronoth.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan konfrontasi verbal antara pemukim dan menteri Israel itu, seorang ekstrimis sayap kanan yang menyerukan peningkatan pemukiman.
Ben-Gvir dikelilingi oleh polisi selama konfrontasi dengan pemukim Yahudi.
"Mereka (orang Palestina) membunuh kami, itu ada di tangan Anda! Kematian bagi para teroris!" beberapa pemukim berteriak seperti dikutip dari New Arab, Minggu (29/1/2023).
Ben-Gvir berjanji untuk meninjau langkah-langkah keamanan sebelum kemudian dibawa pergi.
Dia juga menuntut agar orang Israel diizinkan membawa senjata, Haaretz melaporkan di situsnya pada hari Sabtu.
"Kita harus mengizinkan sebanyak mungkin warga membawa senjata, kita harus mengubah kebijakan terkait membawa senjata, kita harus memberikan senjata kepada lebih banyak orang," kata Ben-Gvir.
Ben-Gvir bersumpah bahwa pemerintah Israel akan menanggapi operasi tersebut.
Serangan lain pada hari Sabtu, yang diduga dilakukan oleh seorang warga Palestina berusia 13 tahun, melukai dua warga Israel di Yerusalem Timur.
Ratusan warga Palestina telah terbunuh dan terluka sejak awal tahun lalu dalam serangan hampir setiap hari oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, keduanya diduduki oleh Israel pada tahun 1967.
Sejak Ben-Gvir menjadi menteri keamanan Israel setelah blok partai sayap kanan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu memenangkan pemilihan pada November, ada kekhawatiran bahwa kekerasan dan penindasan terhadap warga Palestina akan meningkat.
Pemimpin partai politik sayap kanan Otzma Yehudit memiliki sejarah komentar rasis dan menghasut terhadap warga Palestina dan Arab. Ia juga memuji serangan terhadap warga Palestina, menyebutnya sebagai "heroik."
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda