Zelensky Hina Putin Bukan Siapa-siapa yang Tak Pantas Diajak Bicara
Kamis, 26 Januari 2023 - 19:18 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghina Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "bukan siapa-siapa" yang tidak pantas diajak bicara.
Pemimpin Ukraina sebelumnya mengklaim Putin mungkin tidak hidup sama sekali.
Kepala pemerintahan di Kiev membuat pernyataan tersebut dalam wawancara dengan Sky News, yang direkam pada Rabu (25/1/2023).
Wartawan Kay Burley bertanya kepada Zelensky apa yang akan terjadi jika dia "berada di kamar sendirian dengan Presiden Putin" dan apakah itu akan membantu menyelesaikan konflik dengan Rusia.
Setelah jeda yang lama Zelensky menjawab, “Itu tidak menarik bagi saya. Tidak menarik untuk bertemu. Tidak menarik untuk dibicarakan.”
Dia mengklaim Putin tidak dapat dipercaya dan menambahkan, "Saya benar-benar tidak mengerti siapa yang membuat keputusan di Rusia."
“Apakah sekarang sudah terlambat?” tanya Burley.
"Sangat terlambat? Tidak menarik,” jawab Zelensky. “Siapa dia sekarang? Setelah invasi besar-besaran, bagiku dia bukan siapa-siapa! Bukan siapa-siapa!"
Ketika ditanya tentang pernyataan tersebut pada Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan mereka tidak memerlukan tanggapan.
“Zekensky terpilih dengan janji perdamaian, tetapi gagal mewujudkannya,” ujar pejabat Rusia itu.
“Dia tidak mengimplementasikan Perjanjian Minsk. Apalagi ternyata dia tidak punya niat untuk menerapkannya. Dia sedang bersiap untuk perang,” ungkap Peskov, mengacu pada peta jalan perdamaian 2014-2015 untuk Donbass.
Dalam wawancara yang sama, Zelensky mengakui kemajuan militer Rusia, yang dia kaitkan dengan ketidakpedulian yang diklaim atas kekalahan oleh Moskow. Dia berterima kasih kepada AS dan sekutunya karena telah berjanji memasok tank tempur utama ke Kiev.
Presiden Ukraina sebelumnya mengklaim dia menolak kontak langsung dengan Putin karena dia “tidak yakin bahwa presiden Rusia, yang sesekali muncul di TV … sebenarnya (Putin).”
“Saya sama sekali tidak tahu apakah dia masih hidup, apakah dia mengambil keputusan atau orang lain melakukannya,” papar Zelensky pekan lalu, dalam acara di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, yang dia hadiri secara virtual.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bulan ini bahwa mencari pembicaraan dengan Zelensky tidak masuk akal karena presiden Ukraina bukanlah orang yang menentukan kebijakan luar negeri negaranya.
Diplomat Rusia itu mengutip sebagai bukti penarikan Kiev dari pembicaraan damai, yang terjadi April lalu, tak lama setelah Moskow pada prinsipnya menerima proposal gencatan senjata Ukraina.
Rancangan dokumen dilaporkan termasuk di antara syarat-syaratnya netralitas Ukraina dan janji tidak menjadi tuan rumah pasukan militer asing. Menurut Lavrov, negara-negara Barat "menarik rantai Kiev dan mengatakan 'terlalu dini'."
Pemimpin Ukraina sebelumnya mengklaim Putin mungkin tidak hidup sama sekali.
Kepala pemerintahan di Kiev membuat pernyataan tersebut dalam wawancara dengan Sky News, yang direkam pada Rabu (25/1/2023).
Wartawan Kay Burley bertanya kepada Zelensky apa yang akan terjadi jika dia "berada di kamar sendirian dengan Presiden Putin" dan apakah itu akan membantu menyelesaikan konflik dengan Rusia.
Setelah jeda yang lama Zelensky menjawab, “Itu tidak menarik bagi saya. Tidak menarik untuk bertemu. Tidak menarik untuk dibicarakan.”
Dia mengklaim Putin tidak dapat dipercaya dan menambahkan, "Saya benar-benar tidak mengerti siapa yang membuat keputusan di Rusia."
“Apakah sekarang sudah terlambat?” tanya Burley.
"Sangat terlambat? Tidak menarik,” jawab Zelensky. “Siapa dia sekarang? Setelah invasi besar-besaran, bagiku dia bukan siapa-siapa! Bukan siapa-siapa!"
Ketika ditanya tentang pernyataan tersebut pada Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan mereka tidak memerlukan tanggapan.
“Zekensky terpilih dengan janji perdamaian, tetapi gagal mewujudkannya,” ujar pejabat Rusia itu.
“Dia tidak mengimplementasikan Perjanjian Minsk. Apalagi ternyata dia tidak punya niat untuk menerapkannya. Dia sedang bersiap untuk perang,” ungkap Peskov, mengacu pada peta jalan perdamaian 2014-2015 untuk Donbass.
Dalam wawancara yang sama, Zelensky mengakui kemajuan militer Rusia, yang dia kaitkan dengan ketidakpedulian yang diklaim atas kekalahan oleh Moskow. Dia berterima kasih kepada AS dan sekutunya karena telah berjanji memasok tank tempur utama ke Kiev.
Presiden Ukraina sebelumnya mengklaim dia menolak kontak langsung dengan Putin karena dia “tidak yakin bahwa presiden Rusia, yang sesekali muncul di TV … sebenarnya (Putin).”
“Saya sama sekali tidak tahu apakah dia masih hidup, apakah dia mengambil keputusan atau orang lain melakukannya,” papar Zelensky pekan lalu, dalam acara di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, yang dia hadiri secara virtual.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bulan ini bahwa mencari pembicaraan dengan Zelensky tidak masuk akal karena presiden Ukraina bukanlah orang yang menentukan kebijakan luar negeri negaranya.
Diplomat Rusia itu mengutip sebagai bukti penarikan Kiev dari pembicaraan damai, yang terjadi April lalu, tak lama setelah Moskow pada prinsipnya menerima proposal gencatan senjata Ukraina.
Rancangan dokumen dilaporkan termasuk di antara syarat-syaratnya netralitas Ukraina dan janji tidak menjadi tuan rumah pasukan militer asing. Menurut Lavrov, negara-negara Barat "menarik rantai Kiev dan mengatakan 'terlalu dini'."
(sya)
tulis komentar anda