AS dan Jerman Pasok Tank Canggih ke Ukraina, Rusia Didesak Gunakan Bom Nuklir

Kamis, 26 Januari 2023 - 06:58 WIB
Paket yang disetujui oleh Kanselir Olaf Scholz juga akan menawarkan pelatihan pasukan Ukraina untuk menggunakan tank tempur di Jerman, serta logistik, amunisi dan pemeliharaan tank tempur.

Scholz sebelumnya menghadapi tuduhan sengit tentang keengganan Jerman mengirim tank Leopard 2.

Beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Finlandia dan Polandia, sudah menyatakan siap menyediakan stoknya.

Kremlin pada Rabu memperingatkan bahwa jika negara-negara Barat memasok Ukraina dengan tank-tank berat, mereka akan dihancurkan di medan perang.

“Tank [Barat] ini terbakar seperti yang lainnya. Harganya sangat mahal,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Rusia memiliki sejumlah besar tank dalam penyimpanan, dengan perkiraan 10.200 tank. Selain itu, diyakini bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 3.300 tank ke Ukraina, dengan 1.640 di antaranya telah dihancurkan.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menuduh Jerman pada hari Selasa "menyeret kaki mereka, ragu-ragu dan berperilaku dengan cara yang sulit dimengerti".

Namun, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan dia telah tegas mendorong negara-negara mitra yang memiliki tank Leopard yang siap ditempatkan untuk melatih pasukan Ukraina dengan tank-tank tersebut.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, menanggapi laporan tentang Washington yang berpotensi mengirim tank tempur dengan mengatakan langkah seperti itu akan menunjukkan penyerang sebenarnya dalam konflik saat ini.

“Jika Amerika Serikat memutuskan untuk memasok tank, tidak mungkin untuk membenarkan langkah tersebut dengan menggunakan argumen tentang ‘senjata pertahanan’,” katanya, menurut sebuah posting di halaman Facebook resmi Kedutaan Besar Rusia, seperti dikutip AFP, Kamis (26/1/2023).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More