Delta dan Alpha, Dua Andalan RI di Nepal
A
A
A
JAKARTA - Alpha dan Delta, dua anjing berjenis Golden Retriver ini sekilas tampak terlihat seperti anjing-anjing pada umumnya. Tapi, sebenarnya mereka adalah tulang punggung tim Indonesia dalam melakukan pencarian korban gempa di Nepal.
Kedua anjing itu adalah anggota tim Sardog dari Jakarta Rescue. Menurut handler (pawang) kedua anjing tersebut, dalam lima hari membantu pencarian di Nepal, keduanya setidaknya sudah menemukan sembilan korban gempa yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah Nepal.
"Mereka menemukan delapan jenazah, dan satu orang lain dalam kondisi kritis," kata salah seorang handler saat ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu (6/5/2015).
Menurut sang handler, tanda-tanda kedua anjing itu menemukan korban tewas adalah dengan menggonggong selama empat kali. Sedangkan bila mereka menemukan korbam selamat mereka akan menggongong setidaknya sebanyak 10 kali.
Kedua anjing ini turut pulang ke Indonesia bersama dengan sebagian tim evakuasi Nepal. Selain tim evakuasi dan SAR, 26 orang yang terdiri dari 24 warga Indonesia dan dua orang warga negara asing yang merupakan suami atau istri dari WNI turut ikut dalam rombongan yang pulang ke Indonesia.
Kedua anjing itu adalah anggota tim Sardog dari Jakarta Rescue. Menurut handler (pawang) kedua anjing tersebut, dalam lima hari membantu pencarian di Nepal, keduanya setidaknya sudah menemukan sembilan korban gempa yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah Nepal.
"Mereka menemukan delapan jenazah, dan satu orang lain dalam kondisi kritis," kata salah seorang handler saat ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu (6/5/2015).
Menurut sang handler, tanda-tanda kedua anjing itu menemukan korban tewas adalah dengan menggonggong selama empat kali. Sedangkan bila mereka menemukan korbam selamat mereka akan menggongong setidaknya sebanyak 10 kali.
Kedua anjing ini turut pulang ke Indonesia bersama dengan sebagian tim evakuasi Nepal. Selain tim evakuasi dan SAR, 26 orang yang terdiri dari 24 warga Indonesia dan dua orang warga negara asing yang merupakan suami atau istri dari WNI turut ikut dalam rombongan yang pulang ke Indonesia.
(esn)