Polisi Australia: Langkah Tepat Beri Info pada Indonesia
A
A
A
CANBERA - Komisaris Polisi Federal Australia (AFP), Andrew Colvin menyatakan keputusan untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia soal penangkapan Andrew Chan dan Myuran Sukuamran tahun 2005 lalu adalah sebuah langkah tepat. Itu disampaikan Colvin saat menggelar konfrensi pers di Canbera, Senin (4/5/2015) siang.
"Secara operasinal hal itu sudah tepat bagi kami untuk bekerja sama dan mencari bantuan dari pemerintah Indonesia," ucap Colvin dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Australia, ABC.
Dirinya juga membeberkan alasan mengapa tahun 2005 lalu pihaknya tidak melakukan penangkapan terhadap Chan dan Sukumaran ketika keduanya masih berada di Australia. Colvin menyebut, saat itu pihaknya tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap keduanya, dan mereka juga belum mengetahui seberapa besar organisasi narkoba Chan dan Myuran.
"Pada saat itu kami bekerja dengan gambaran yang sangat tidak lengkap. Kami tidak tahu semua orang yang terlibat, kita tidak tahu semua rencana yang mereka miliki, atau bahkan kami juga belum mengetahui jenis yang mereka perdagangkan," sambungnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Sindonews, Colvin juga enggan meminta maaf kepada warga Australia atas kebijakan yang mereka ambil tahun 2005 lalu. AFP menjadi bulan-bulanan paska eksekusi mati Chan dan Myuran, warga Australia menyalahkan AFP atas penangkapan yang berujung eksekusi mati Chan dan Myuran.
"Secara operasinal hal itu sudah tepat bagi kami untuk bekerja sama dan mencari bantuan dari pemerintah Indonesia," ucap Colvin dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Australia, ABC.
Dirinya juga membeberkan alasan mengapa tahun 2005 lalu pihaknya tidak melakukan penangkapan terhadap Chan dan Sukumaran ketika keduanya masih berada di Australia. Colvin menyebut, saat itu pihaknya tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap keduanya, dan mereka juga belum mengetahui seberapa besar organisasi narkoba Chan dan Myuran.
"Pada saat itu kami bekerja dengan gambaran yang sangat tidak lengkap. Kami tidak tahu semua orang yang terlibat, kita tidak tahu semua rencana yang mereka miliki, atau bahkan kami juga belum mengetahui jenis yang mereka perdagangkan," sambungnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan Sindonews, Colvin juga enggan meminta maaf kepada warga Australia atas kebijakan yang mereka ambil tahun 2005 lalu. AFP menjadi bulan-bulanan paska eksekusi mati Chan dan Myuran, warga Australia menyalahkan AFP atas penangkapan yang berujung eksekusi mati Chan dan Myuran.
(esn)