Ribut di PBB, Korut Sebut AS Gembong Pelanggar HAM
A
A
A
NEW YORK - Pemerintah Korea Utara (Korut) melalui Duta Besar-nya untuk PBB, Ri Song-chol, menyentil kerusuhan rasial di Baltimore dan menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai gembong pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Komentar keras Li itu muncul ketika terjadi keributan di ruang konferensi markas PBB. Di ruang konferensi itu, Dubes AS untuk PBB, Samantha Power, mengundang tiga pembelot Korut untuk berbicara di forum tersebut.
Konferensi itu menyinggung Dubes Ri ketika seorang pembelot bernama Josep Kim bercerita bahwa dia melarikan diri dari Korut sebagai yatim piatu, tunawisma dan remaja yang kelaparan.
Usai keributan itu, Ri lantas menuduh AS sebagai pembunuh pria kulit hitam yang tidak bersalah di Fergusondan Baltimore.”Bukti bahwa AS adalah gembong nyata pelanggar HAM,” katanya. Ri mengecam acara yang diadakan Dubes AS itu sebagai “drama politik”.
Dubes Samantha Power tersinggung dengan tindaakan Dubes Ri. Menurut SMH, Jumat (1/5/2015), konferensi itu dibuka dengan kesaksian dari Joseph Kim yang menyaksikan ayahnya mati kelaparan pada saat dia berusia 12 tahun.
Joseph Kim juga bercerita tentang ibunya yang dikirim ke penjara kamp kerja paksa karena telah bepergian ke China untuk mengirim adiknya agar terhindar kesulitan di Korut. Joseph Kim akhirnya melarikan diri ke China dan tiba di AS delapan tahun lalu sebagai pengungsi.
Gara-gara diusik Dubes Korut, para delegasi dalam konferensi itu memilih keluar dari ruang konferensi dan tidak mendengarkan kesaksian para pembelot Korut.
Komentar keras Li itu muncul ketika terjadi keributan di ruang konferensi markas PBB. Di ruang konferensi itu, Dubes AS untuk PBB, Samantha Power, mengundang tiga pembelot Korut untuk berbicara di forum tersebut.
Konferensi itu menyinggung Dubes Ri ketika seorang pembelot bernama Josep Kim bercerita bahwa dia melarikan diri dari Korut sebagai yatim piatu, tunawisma dan remaja yang kelaparan.
Usai keributan itu, Ri lantas menuduh AS sebagai pembunuh pria kulit hitam yang tidak bersalah di Fergusondan Baltimore.”Bukti bahwa AS adalah gembong nyata pelanggar HAM,” katanya. Ri mengecam acara yang diadakan Dubes AS itu sebagai “drama politik”.
Dubes Samantha Power tersinggung dengan tindaakan Dubes Ri. Menurut SMH, Jumat (1/5/2015), konferensi itu dibuka dengan kesaksian dari Joseph Kim yang menyaksikan ayahnya mati kelaparan pada saat dia berusia 12 tahun.
Joseph Kim juga bercerita tentang ibunya yang dikirim ke penjara kamp kerja paksa karena telah bepergian ke China untuk mengirim adiknya agar terhindar kesulitan di Korut. Joseph Kim akhirnya melarikan diri ke China dan tiba di AS delapan tahun lalu sebagai pengungsi.
Gara-gara diusik Dubes Korut, para delegasi dalam konferensi itu memilih keluar dari ruang konferensi dan tidak mendengarkan kesaksian para pembelot Korut.
(mas)