Di Pulau Misterius Ini, Pendatang Baru Bakal Dibunuh
A
A
A
SENTINEL - Sebuah pulau indah tapi misterius ditemukan di kawasan Samudera Hindia. Di pulau yang jadi rumah bagi komunitas yang berumur 60.000 tahun ini, setiap pendatang baru akan dibunuh.
Komunitas asli penghuni pulau misterius itu dikenal sebagai suku Sentinelese. Meski pulau tersebut indah bak “surga”, tapi sudah muncul peringatan bahwa situasi di pulau itu tidak seindah dalam lanskap.
Suku asli pulau itu telah menolak dunia modern dan akan melakukan kekerasan terhadap orang luar. Pada tahun 2006, dua orang asing dibunuh suku Sentinelese setelah keduanya memancing di dekat Pulau North Sentinel.
Suku asli pulau itu, bahkan tak segan-segan melemparkan batu dan menembakkan anak panah pada pesawat atau helikopter sebagai reaksi permusuhan dari mereka. Kendati demikian, sebuah dokumentasi yang menunjukkan kualitas kehidupan mereka yang rendah telah beredar.
Dalam sebuah dokumentasi, suku asli Sentinelese diperkirakan memiliki populasi 200 jiwa. Pemerintah India pernah mencoba untuk melakukan kontak dengan suku asli Sentinelese, tapi tidak ada laporan tentang hasil dari upaya itu.
Kelompok Survival International yang mengadvokasi hak-hak kelompok suku, telah mengklaim bahwa nelayan lokal secara teratur memasuki wilayah itu, tapi ditangkap. Kelompok ini sekarang takut bahwa kelangsungan hidup suku asli Sentinelese tersebut terancam.
Direktur Survival International, Stephen Corry, mengatakan; "Suku-suku Andaman Besar dari Kepulauan Andaman India hancur oleh penyakit, ketika Inggris menjajah pulau itu pada tahun 1800-an.”
”Yang terbaru di ambang kepunahan adalah suku Bo, yang anggota terakhirnya meninggal empat tahun yang lalu,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (23/4/2015). ”Satu-satunya cara Pemerintah Andaman dapat mencegah pemusnahan suku lain adalah memastikan Pulau North Sentinel dilindungi dari ancaman pihak luar.”
Komunitas asli penghuni pulau misterius itu dikenal sebagai suku Sentinelese. Meski pulau tersebut indah bak “surga”, tapi sudah muncul peringatan bahwa situasi di pulau itu tidak seindah dalam lanskap.
Suku asli pulau itu telah menolak dunia modern dan akan melakukan kekerasan terhadap orang luar. Pada tahun 2006, dua orang asing dibunuh suku Sentinelese setelah keduanya memancing di dekat Pulau North Sentinel.
Suku asli pulau itu, bahkan tak segan-segan melemparkan batu dan menembakkan anak panah pada pesawat atau helikopter sebagai reaksi permusuhan dari mereka. Kendati demikian, sebuah dokumentasi yang menunjukkan kualitas kehidupan mereka yang rendah telah beredar.
Dalam sebuah dokumentasi, suku asli Sentinelese diperkirakan memiliki populasi 200 jiwa. Pemerintah India pernah mencoba untuk melakukan kontak dengan suku asli Sentinelese, tapi tidak ada laporan tentang hasil dari upaya itu.
Kelompok Survival International yang mengadvokasi hak-hak kelompok suku, telah mengklaim bahwa nelayan lokal secara teratur memasuki wilayah itu, tapi ditangkap. Kelompok ini sekarang takut bahwa kelangsungan hidup suku asli Sentinelese tersebut terancam.
Direktur Survival International, Stephen Corry, mengatakan; "Suku-suku Andaman Besar dari Kepulauan Andaman India hancur oleh penyakit, ketika Inggris menjajah pulau itu pada tahun 1800-an.”
”Yang terbaru di ambang kepunahan adalah suku Bo, yang anggota terakhirnya meninggal empat tahun yang lalu,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (23/4/2015). ”Satu-satunya cara Pemerintah Andaman dapat mencegah pemusnahan suku lain adalah memastikan Pulau North Sentinel dilindungi dari ancaman pihak luar.”
(mas)