Bela Palestina di KAA, Indonesia Sentil Kolonialisme

Senin, 20 April 2015 - 14:00 WIB
Bela Palestina di KAA, Indonesia Sentil Kolonialisme
Bela Palestina di KAA, Indonesia Sentil Kolonialisme
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, pada Senin (20/4/2015) membela Palestina dalam forum Konferensi Asia-Afrika (KAA) dengan menyentil praktik kolonalisme .

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyatakan, Palestina yang belum merdeka adalah fakta bahwa kolonalialisme jadi tantangan utama dunia saat ini.

"Ketika pemimpin kita bertemu di Bandung pada 1955, tantangan kita adalah kolonialisme. Kini setelah 60 tahun, dunia masih tetap tidak seimbang secara geopolitik dan geoekonomi. Palestina masih belum bisa mendapatkan hak mendapat kedaulatan dan kemederkaan," kata Retno, dalam sebuah pidato.

Selain kolonialisme, lanjut Retno, tidak meratanya perkembangan dunia saat ini turut membawa masalah tersendiri. Tidak dapat dimungkiri ketimpangan ini telah memicu konflik, khusunya di kawasan Afrika.

"Kini, kita dihadapkan pada jurang perkembangan yang meluas. lebih dari satu miliar orang hidup dengan pendapatan di bawah 2 USD per hari. Konflik dan ketidakstablian masih terus berlanjut. Intoleransi dan ketidaksetaraan terus meningkat," imbuh dia.

Dia berharap, dokumen-dokumen yang dihasilkan di KAA, khususnya dokumen New Asia African Strategic Partnership (NAASP) bisa mengurangi jarak yang ada saat ini.

"Saya yakin komprehensif NAASP framework akan membawa bab baru bagi kerja sama Asia-Afrika. Ini akan memungkinkan negara Asia-Afrika untuk melakukan kerja sama yang terstruktur, sitematik dan intensif. Ini membuka kesempatan baru untuk melakukan kerja sama antar-negara Asia dan Afrika. Kerja sama ini juga menjembatani antar-dua benua," papar Menlu Retno.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7031 seconds (0.1#10.140)