Di KAA, Presiden Maduro Akan Temui Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, akan turut hadir dalam pagelaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Jakarta dan Bandung mulai pekan depan. Dalam momen itu, Presiden Maduro akan menemui Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Venezuela memang bukan negara anggota KAA. Namun, rencana kehadiran Presiden Maduro dalam KAA itu kapasitasnya sebagai pengamat. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, membenarkan, bahwa Maduro menjadi salah satu pemimpin dunia yang dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Ada beberapa negara yang mengusulkan pertemuan bilateral dan ada juga beberapa dari kita yang mengusulkan. Negara-negara itu, antara lain, Jepang, Vietnam, Singapura, Pakistan, Iran, Sudan, Thailand, China, Bangladesh, Yordania, Timor Leste, Madagaskar, Swaziland, Mesir, Palestina, dan Venezuela," ucap juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nassir, Kamis (16/4/2015).
Kendati demikian, rencana pertemuan Jokowi dan para pemimpin dunia itu belum bisa dipastikan terlaksana. Alasannya, waktu yang tersedia sangat minim. "Ini baru usulan dan belum tentu terjadi karena masalah waktu," ujarnya.
Indonesia, sebagai tuan rumah KAA sudah menyiapkan 12 ruang khsusus yang memang disediakan untuk melakukan pertemuan bilateral. Selain pertemuan antara Jokowi dan beberapa pemimpin dunia, dipastikan juga akan ada pertemuan bilateral antar-kepala negara lain.
Venezuela memang bukan negara anggota KAA. Namun, rencana kehadiran Presiden Maduro dalam KAA itu kapasitasnya sebagai pengamat. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, membenarkan, bahwa Maduro menjadi salah satu pemimpin dunia yang dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Ada beberapa negara yang mengusulkan pertemuan bilateral dan ada juga beberapa dari kita yang mengusulkan. Negara-negara itu, antara lain, Jepang, Vietnam, Singapura, Pakistan, Iran, Sudan, Thailand, China, Bangladesh, Yordania, Timor Leste, Madagaskar, Swaziland, Mesir, Palestina, dan Venezuela," ucap juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nassir, Kamis (16/4/2015).
Kendati demikian, rencana pertemuan Jokowi dan para pemimpin dunia itu belum bisa dipastikan terlaksana. Alasannya, waktu yang tersedia sangat minim. "Ini baru usulan dan belum tentu terjadi karena masalah waktu," ujarnya.
Indonesia, sebagai tuan rumah KAA sudah menyiapkan 12 ruang khsusus yang memang disediakan untuk melakukan pertemuan bilateral. Selain pertemuan antara Jokowi dan beberapa pemimpin dunia, dipastikan juga akan ada pertemuan bilateral antar-kepala negara lain.
(esn)