Al-Qaida Mulai Manfaatkan Konflik Yaman
A
A
A
MUKALALA - Konflik yang sampai saat ini menyelimuti Yaman diprediksi akan membawa keuntungan yang besar bagi al-Qaida. Mantan pemimpin surat kabar Yaman, al-Quds, Abdel Bari Atwan menyebut konflik yang terjadi di Yaman layaknya durian runtuh bagi al-Qaida.
"Ini adalah kesempatan emas bagi al-Qaeda untuk mengambil keuntungan dari kekacauan yang terus menyebar di seluruh negeri saat ini. Saya percaya bahwa al-Qaeda akan menjadi penerima manfaat terbesar dari konflik yang terjadi," ucap Atwan.
Pernyataan Atwab Ini terbukti dengan semakin banyaknya laporan yang menyebutkan kelompok itu terlibat dalam konflik antara pemberontak Houhti dan pemerintan Yaman yang dibantu pasukan koalisi. Al-Qaida, sepeti dilansir Russia Today pada Sabtu (4/4/2015) bahkan dikabarkan berhasil menduduki sebuah pangkalan milier di Yaman.
Menurut beberapa saksi mata, al-Qaida berhasil menduduk pangkalan militer yang berada di kota Mukalala. "Para ekstrimis berhasil menyerbu dan menguasai pangkalan militer. Mereka mendapatkan kedua pangakalan itu tanpa perlawan berarti," ucap seorang keaman setempat dalam kondisi anonim.
Sebelumnya, ratusan anggota al-Qaida juga dikabarkan berhasil bebas dari sebuah penjara di Yaman. Sedikitnya 300 anggota kelompok itu bebas, ketika penjara yang menahan mereka rusak parah akibat serangan pasukan koalisi Teluk.
"Ini adalah kesempatan emas bagi al-Qaeda untuk mengambil keuntungan dari kekacauan yang terus menyebar di seluruh negeri saat ini. Saya percaya bahwa al-Qaeda akan menjadi penerima manfaat terbesar dari konflik yang terjadi," ucap Atwan.
Pernyataan Atwab Ini terbukti dengan semakin banyaknya laporan yang menyebutkan kelompok itu terlibat dalam konflik antara pemberontak Houhti dan pemerintan Yaman yang dibantu pasukan koalisi. Al-Qaida, sepeti dilansir Russia Today pada Sabtu (4/4/2015) bahkan dikabarkan berhasil menduduki sebuah pangkalan milier di Yaman.
Menurut beberapa saksi mata, al-Qaida berhasil menduduk pangkalan militer yang berada di kota Mukalala. "Para ekstrimis berhasil menyerbu dan menguasai pangkalan militer. Mereka mendapatkan kedua pangakalan itu tanpa perlawan berarti," ucap seorang keaman setempat dalam kondisi anonim.
Sebelumnya, ratusan anggota al-Qaida juga dikabarkan berhasil bebas dari sebuah penjara di Yaman. Sedikitnya 300 anggota kelompok itu bebas, ketika penjara yang menahan mereka rusak parah akibat serangan pasukan koalisi Teluk.
(esn)