Agresi Dicap Bunuh 40 Pengungsi, Saudi Tak Mau Disalahkan
A
A
A
ADEN - Arab Saudi yang memimpin koalisi Teluk dalam agresi militer di Yaman tidak mau disalahkan atas tuduhan bahwa pesawat jet tempur mereka membom kamp pengungsi al-Mazraq, Yaman utara, yang menewaskan 40 orang.
Saudi berdalih tidak bisa memastikan objek serangan adalah kamp pengungsi. Juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan pihak Kerajaan Saudi sedang mencari klarifikasi mengenai insiden tersebut.
”Itu bisa saja bahwa pesawat jet tempur yang memicu kobaran api, dan kita tidak dapat memastikan bahwa itu adalah sebuah kamp pengungsi,” kata Asseri, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/3/2015). (Baca: Kamp Pengungsi di Yaman Dibom, Puluhan Warga Tewas)
”Kami akan meminta badan-badan resmi Yaman mengkonfirmasi hal itu,” katanya lagi. Kantor berita Saba, yang berada di bawah kontrol oposisi Houthi, melaporkan, kamp pengungsi al-Mazraq, di Haradh, memang dihantam serangan pesawat jet tempur Arab Saudi.
Menurut laporan kantor berita itu, korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Sejumlah gambar yang disiarkan langsung menunjukkan jenazah lima anak diletakkan di lantai, usai kamp pengungsi itu jadi korban perang.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yasin, telah menyalahkan milisi Houhti atas insiden serangan di kamp pengungsi itu. Menurutnya, bukan pasukan koalisi Teluk yang melakukan serangan di kamp pengungsi yang menewaskan 40 orang dan melukai belasan lainnya. (Baca juga: Kamp Pengungsi Dibom, Yaman Salahkan Houthi)
"Insiden yang menimpa kamp Marzak bukan dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi, tetapi itu adalah serangan yang dilakukan kelompok Houthi,” kata Yassin dalam sebuah pernyataan.
Agresi Saudi dan koalisi Teluk diklaim untuk menyelamatkan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Mansour Hadi. Presiden Yaman itu telah meninggalkan negaranya setelah diserbu milisi oposisi Houthi.
Saudi berdalih tidak bisa memastikan objek serangan adalah kamp pengungsi. Juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan pihak Kerajaan Saudi sedang mencari klarifikasi mengenai insiden tersebut.
”Itu bisa saja bahwa pesawat jet tempur yang memicu kobaran api, dan kita tidak dapat memastikan bahwa itu adalah sebuah kamp pengungsi,” kata Asseri, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/3/2015). (Baca: Kamp Pengungsi di Yaman Dibom, Puluhan Warga Tewas)
”Kami akan meminta badan-badan resmi Yaman mengkonfirmasi hal itu,” katanya lagi. Kantor berita Saba, yang berada di bawah kontrol oposisi Houthi, melaporkan, kamp pengungsi al-Mazraq, di Haradh, memang dihantam serangan pesawat jet tempur Arab Saudi.
Menurut laporan kantor berita itu, korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Sejumlah gambar yang disiarkan langsung menunjukkan jenazah lima anak diletakkan di lantai, usai kamp pengungsi itu jadi korban perang.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yasin, telah menyalahkan milisi Houhti atas insiden serangan di kamp pengungsi itu. Menurutnya, bukan pasukan koalisi Teluk yang melakukan serangan di kamp pengungsi yang menewaskan 40 orang dan melukai belasan lainnya. (Baca juga: Kamp Pengungsi Dibom, Yaman Salahkan Houthi)
"Insiden yang menimpa kamp Marzak bukan dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi, tetapi itu adalah serangan yang dilakukan kelompok Houthi,” kata Yassin dalam sebuah pernyataan.
Agresi Saudi dan koalisi Teluk diklaim untuk menyelamatkan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Mansour Hadi. Presiden Yaman itu telah meninggalkan negaranya setelah diserbu milisi oposisi Houthi.
(mas)