Dengan Perlindungan Saudi, Presiden Yaman Kabur ke Mesir
A
A
A
ADEN - Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi dikabarkan telah meninggalkan kota Aden, Kamis (26/3/2015) dan bertolak ke Mesir untuk menghadiri KTT negara-negara Arab. Sebelumnya sempat beredar kabar kalau Hadi mencoba meninggalkan Yaman lewat jalur darat melalui perbatasan Oman.
Namun, ada pula kabar yang menyebut Hadi tetap berada di kota Aden. Tapi, seperti dilaporkan Reuters yang mengutip Al-Arabiya TV, kabar terbaru menyebut Hadi telah meninggalkan kota Aden di bawah perlindungan militer Arab Saudi.
Sebelumnya, pemberontak Houthi telah menawarkan hadiah USD 93.000 bagi siapapun yang bisa menangkap Hadi. Tawaran ini ditayangkan oleh stasiun televisi nasional Yaman yang telah berada di bawah kontrol Houthi.
Hadi meninggalkan negaranya yang tengah dalam kondisi genting akibat agresi militer Arab Saudi dan negara-negara Teluk. Agresi udara ini dilancarkan atas permintaan Hadi untuk menghalau pergerakan pemberontak Houthi.
Dalam beberapa hari terakhir, Houthi memang kian melebarkan sayap menguasai wilayah-wilayah di Yaman. Kondisi inilah yang akhirnya membuat Hadi meminta bantuan dari negara-negara Teluk untuk menyerang basis pemberontak Syiah tersebut.
Namun, ada pula kabar yang menyebut Hadi tetap berada di kota Aden. Tapi, seperti dilaporkan Reuters yang mengutip Al-Arabiya TV, kabar terbaru menyebut Hadi telah meninggalkan kota Aden di bawah perlindungan militer Arab Saudi.
Sebelumnya, pemberontak Houthi telah menawarkan hadiah USD 93.000 bagi siapapun yang bisa menangkap Hadi. Tawaran ini ditayangkan oleh stasiun televisi nasional Yaman yang telah berada di bawah kontrol Houthi.
Hadi meninggalkan negaranya yang tengah dalam kondisi genting akibat agresi militer Arab Saudi dan negara-negara Teluk. Agresi udara ini dilancarkan atas permintaan Hadi untuk menghalau pergerakan pemberontak Houthi.
Dalam beberapa hari terakhir, Houthi memang kian melebarkan sayap menguasai wilayah-wilayah di Yaman. Kondisi inilah yang akhirnya membuat Hadi meminta bantuan dari negara-negara Teluk untuk menyerang basis pemberontak Syiah tersebut.
(esn)