Australia Dicap Surga Pencucian Uang Haram Dunia
A
A
A
CANBERRA - Australia dianggap sebagai salah satu negara yang jadi “surga” untuk praktik pencucian “uang haram” utama dunia. Selain itu, Australia juga dicap sebagai rumah bagi sel-sel teroris.
Tudingan itu muncul dari laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Dalam laporan itu, Australia masuk daftar 60 negara yang jadi lokasi utama praktik pencucian uang. Selain Australia, Afghanistan, Iran, Irak, Brasil, Rusia, Inggris, AS dan China juga masuk dalam daftar itu.
“Uang haram” yang diputar di 60 negara tersebut umumnya bersumber dari transaksi perdagangan narkotika internasional. Setiap tahunnya, uang hasil kejahatan terorganisir yang diputar di Australia mencapai $15 miliar.
”Pencucian uang tetap menjadi kunci kejahatan serius dan terorganisir (di Australia),” bunyi laporan pemerintah AS, yang dikutip Sky News, Kamis (19/3/2015).
Selain itu, sel-sel teroris di Australia juga bertindak sebagai penggalang dana. ”Pendanaan terorisme di Australia bervariasi dalam skala dan kecanggihan, mulai dari penggalangan dana yang diselenggarakan oleh sel-sel dalam negeri hingga jaringan internasional yang terorganisir,” lanjut laporan itu.
Australia juga diidentifikasi sebagai tujuan untuk peredaran narkotika dan bahan kimia prekursor. ”ContacNT yang berasal dari China adalah jenis yang paling umum dari produk kombinasi pseudoefedrin yang ditemukan di Australia dan Selandia Baru, yang sering digunakan untuk pembuatan methamphetamine,” imbuh laporan pemerintah AS.
Masih menurut laporan AS, narkoba jenis methamphetamine umumnya berasal dari China, Nigeria dan Iran. Narkoba jenis itu kerap diselundupkan melalui Malaysia dan berlanjut ke Thailand, Jepang, Indonesia, Singapura dan Australia.
Tudingan itu muncul dari laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Dalam laporan itu, Australia masuk daftar 60 negara yang jadi lokasi utama praktik pencucian uang. Selain Australia, Afghanistan, Iran, Irak, Brasil, Rusia, Inggris, AS dan China juga masuk dalam daftar itu.
“Uang haram” yang diputar di 60 negara tersebut umumnya bersumber dari transaksi perdagangan narkotika internasional. Setiap tahunnya, uang hasil kejahatan terorganisir yang diputar di Australia mencapai $15 miliar.
”Pencucian uang tetap menjadi kunci kejahatan serius dan terorganisir (di Australia),” bunyi laporan pemerintah AS, yang dikutip Sky News, Kamis (19/3/2015).
Selain itu, sel-sel teroris di Australia juga bertindak sebagai penggalang dana. ”Pendanaan terorisme di Australia bervariasi dalam skala dan kecanggihan, mulai dari penggalangan dana yang diselenggarakan oleh sel-sel dalam negeri hingga jaringan internasional yang terorganisir,” lanjut laporan itu.
Australia juga diidentifikasi sebagai tujuan untuk peredaran narkotika dan bahan kimia prekursor. ”ContacNT yang berasal dari China adalah jenis yang paling umum dari produk kombinasi pseudoefedrin yang ditemukan di Australia dan Selandia Baru, yang sering digunakan untuk pembuatan methamphetamine,” imbuh laporan pemerintah AS.
Masih menurut laporan AS, narkoba jenis methamphetamine umumnya berasal dari China, Nigeria dan Iran. Narkoba jenis itu kerap diselundupkan melalui Malaysia dan berlanjut ke Thailand, Jepang, Indonesia, Singapura dan Australia.
(mas)