Tolak ISIS, Mahasiswa Gelar Aksi Teatrikal
Minggu, 08 Maret 2015 - 16:41 WIB
Tolak ISIS, Mahasiswa Gelar Aksi Teatrikal
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah mahasiswa dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Gerakan Islam Anti Kekerasan (GIAK) menggelar sebuah aksi teatrikal untukmenolak keberadan ISIS. Aksi teatrikal itu digelar di bundaran hotel Indonesia pagi tadi Minggu, (8/3/2015).
Dalam aksi itu ISIS disimbolkan dengan pria berbaju hitam dengan wajah menyeramkan. Mereka meminta masyarakat untuk bergabung dengan ISIS dengan sejumlah ming-iming menggiurkan. Tak hanya meminta bergabung, ISIS dalam aksi itu digambarkan juga mencoba untuk menguasai Indonesia, yang disimbolkan dengan seorang perempuan berbaju putih.
Koordinator aksi, Cik’Im dalam rilis yang diterima Sindonews, mengatakan aksi ini dilakukan untuk kembali mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda rayuan ISIS. "Masyarakar harus sadar tentang hal itu," ucap Cik’Im.
Dirinya juga mengatakan, selain untuk mengingatkan masyarakat, aksi teaterikal-simpatik ini juga bertujuan agar pemerintah lebih peka dan mengantisipasi ancaman ISIS. Aksi ini sendiri dibuat setelah muncul laporan hilangnya 16 warga negara Indonesia di Turki, yang diduga telah bergabung dengan ISIS.
“Intinya, pemerintah juga harus peka akan hal itu. Mereka harus sadar keadaan warganya seperti apa. Organisasi seperti ISIS jangan sampai menggrogoti warganya. Pemerintah harus menanggapinya lebih cepat, jangan sampai menyebar luas, karena kita tahu ISIS memiliki finansial yang banyak sehingga bisa melakukan apa aja," tambahnya.
Dalam aksi itu ISIS disimbolkan dengan pria berbaju hitam dengan wajah menyeramkan. Mereka meminta masyarakat untuk bergabung dengan ISIS dengan sejumlah ming-iming menggiurkan. Tak hanya meminta bergabung, ISIS dalam aksi itu digambarkan juga mencoba untuk menguasai Indonesia, yang disimbolkan dengan seorang perempuan berbaju putih.
Koordinator aksi, Cik’Im dalam rilis yang diterima Sindonews, mengatakan aksi ini dilakukan untuk kembali mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda rayuan ISIS. "Masyarakar harus sadar tentang hal itu," ucap Cik’Im.
Dirinya juga mengatakan, selain untuk mengingatkan masyarakat, aksi teaterikal-simpatik ini juga bertujuan agar pemerintah lebih peka dan mengantisipasi ancaman ISIS. Aksi ini sendiri dibuat setelah muncul laporan hilangnya 16 warga negara Indonesia di Turki, yang diduga telah bergabung dengan ISIS.
“Intinya, pemerintah juga harus peka akan hal itu. Mereka harus sadar keadaan warganya seperti apa. Organisasi seperti ISIS jangan sampai menggrogoti warganya. Pemerintah harus menanggapinya lebih cepat, jangan sampai menyebar luas, karena kita tahu ISIS memiliki finansial yang banyak sehingga bisa melakukan apa aja," tambahnya.
(esn)
