Indonesia Cari Konfirmasi soal Penyadapan Australia

Kamis, 05 Maret 2015 - 15:49 WIB
Indonesia Cari Konfirmasi...
Indonesia Cari Konfirmasi soal Penyadapan Australia
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih mencari konfirmasi terkait aksi penyadapan Australia dan Selandia Baru melalui jaringan telepon selular Telkomsel yang terjadi pada 2009.

Penyadapan telepon, emaildan metadata publik Indonesia oleh mata-mata elektronik kedua negara itu dibocorkan bekas kontraktor NSA, Edward Snowden yang diterbitkan hari ini (5/3/2015) di Selandia Baru.

"Itu kan penyadapan yang dilaporkan koran di Selandia Baru, kita masih mencari konfirmasi terkait hal itu, kita belum bisa memberikan komentar lebih lanjut," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia melaui juru bicaranya, Arrmanatha Nassir. (Baca: Snowden: Australia Sadap Indonesia Melalui Telkomsel)

Isu penyadapan pernah membuat hubungan Indonesia dan Australia retak, tepatnya di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Indonesia bahkan sempat menarik Dubesnya yang bertugas di Australia. Hubungan itu dipulihkan kembali menjelang SBY pensiun, di mana Indonesia dan Australia membuat kesepakatan yang ditandatangi di Bali pada Agustus 2014 lalu.

Menurut bocoran dokumen rahasia Snowden, Selain Indonesia, mata-mata elektronik Australia (ASD) dan Biro Keamanan dan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) juga melakuan spionase elektronik terhadap negara-negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Telkomsel jadi target ASD, menurut Snowden, karena jaringan telepon selular Indonesia itu melayani lebih dari 122 juta pelanggan. (Baca juga: Sadapan Australia terhadap Indonesia Disetor ke AS)
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)