Zekra Alwach, Walikota Wanita Pertama Baghdad
A
A
A
BAGHDAD - Di tengah isu kekerasan dan korupsi yang semakin merajalela di kota Baghdad, Irak, pemerintah di negara tersebut membuat sebuah langkah yang terbilang cukup berani. Untuk pertama kalinya pemerintah Irak menunjuk seorang wanita untuk memimpin kota tersebut.
Zekra Alwach adalah wanita pertama yang menjadi walikota di ibukota Irak itu. Melansir Al Arabiya, Minggu (22/2/2015), Alwach adalah seorang insinyur, yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Pendidikan di Irak.
Alwach menggantikan posisi wakilkota Baghdad sebelumnya, Naim Aboub yang memang kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat ibukota. Warga Baghdad menilai Aboub sebagai pribadi yang tidak kompeten, yang tidak becus mengurus ibukota Irak itu.
"Perdana Menteri Haider al-Abadi telah memecat Naim Aboub sebagai walikota Baghdad dan menunjuk Zekra Alwach sebagai penggantinya," ucap juru bicara pemerintah Irak, Rafed Juburi dalam sebuah pernyataan.
"Aboub adalah badut. Abadi seharusnya memecat dia dari awal. Dia terlalu sering mengeluarkan pernyataan konyol," ucap seorang warga Baghdad, Yasser Saffar mengomentari pemecatan Aboub.
Penunjukan Alwach sendiri dinilai sebagai terobosan untuk kesetaraan gender di Irak, di mana kelompok-kelompok hak asasi mengatakan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan masih cukup kental terasa di Irak.
Zekra Alwach adalah wanita pertama yang menjadi walikota di ibukota Irak itu. Melansir Al Arabiya, Minggu (22/2/2015), Alwach adalah seorang insinyur, yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Pendidikan di Irak.
Alwach menggantikan posisi wakilkota Baghdad sebelumnya, Naim Aboub yang memang kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat ibukota. Warga Baghdad menilai Aboub sebagai pribadi yang tidak kompeten, yang tidak becus mengurus ibukota Irak itu.
"Perdana Menteri Haider al-Abadi telah memecat Naim Aboub sebagai walikota Baghdad dan menunjuk Zekra Alwach sebagai penggantinya," ucap juru bicara pemerintah Irak, Rafed Juburi dalam sebuah pernyataan.
"Aboub adalah badut. Abadi seharusnya memecat dia dari awal. Dia terlalu sering mengeluarkan pernyataan konyol," ucap seorang warga Baghdad, Yasser Saffar mengomentari pemecatan Aboub.
Penunjukan Alwach sendiri dinilai sebagai terobosan untuk kesetaraan gender di Irak, di mana kelompok-kelompok hak asasi mengatakan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan masih cukup kental terasa di Irak.
(esn)