Sebut Penjahat, Ibu Australia Berdoa Duo Bali Nine Dieksekusi
A
A
A
MELBOURNE - Beverley Neal, seorang ibu di Melbourne Australia berdoa agar duo Bali Nine segera dieksekusi di Indonesia. Beverley menganggap dua warga Australia itu penjahat.
Perasaan Berverley remuk karena kehilangan putrinya, Jennifer Neal, akibat overdosis heroin pada tahun 2007. Tragisnya, putrinya itu tewas pada usia yang sangat muda, 17 tahun.
Dia menentang dukungan publik untuk grasi duo Bali Nine, Adrew Chan dan Myuran Sukumaran. Baginya, dua gembong narkoba itu tidak pantas dibela warga Australia.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri Austrralia, Julie Bishop, adalah dua pemimpin Australia yang vokal mengutuk Indonesia yang ingin mengeksekusi duo Bali Nine. Adrew Chan dan Myuran Sukumaran telah dijatuhi hukuman mati tahun 2005 karena menyelundupkan 8,2 kilogram heroin di Bali.
Sikap Beverley berbeda dengan beberapa warga Australia yang ramai-ramai berkampanye di media sosial untuk memboikot Bali jika duo Bali Nine dieksekusi. ”(Mereka) ini adalah penjahat yang telah dimuliakan sebagai pahlawan,” kecam Berverley, Sabtu (21/2/2015).
”Siapa yang tahu berapa banyak kehidupan warga lainnya akan hilang jika mereka tidak tertangkap di Bali,” lanjut ibu itu, seperti dilansir news.com.au. Dia mengaku, sampai berhari-hari berduka atas kematian putrinya secara tragis akibat narkoba itu.
”Sudah lewat 18 tahun, tiga bulan dan 20 hari,” katanya yang sangat mengingat waktu kematian putri kesayangannya itu. ”Dia adalah seorang yang sangat cerdas, seorang wanita muda yang cantik , yang baru setahun kuliah bisnis.”
”Mereka (geng narkoba) mencoba untuk membuat dia kecancuan,” imbuh Beverley. Menurutnya, orang tua duo Bali Nine, masih beruntung karena masih bisa melihat anak-anak mereka. ”Mereka bisa menahan anak-anak mereka, berbicara dengan mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak pernah melakukan itu.”
Perasaan Berverley remuk karena kehilangan putrinya, Jennifer Neal, akibat overdosis heroin pada tahun 2007. Tragisnya, putrinya itu tewas pada usia yang sangat muda, 17 tahun.
Dia menentang dukungan publik untuk grasi duo Bali Nine, Adrew Chan dan Myuran Sukumaran. Baginya, dua gembong narkoba itu tidak pantas dibela warga Australia.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri Austrralia, Julie Bishop, adalah dua pemimpin Australia yang vokal mengutuk Indonesia yang ingin mengeksekusi duo Bali Nine. Adrew Chan dan Myuran Sukumaran telah dijatuhi hukuman mati tahun 2005 karena menyelundupkan 8,2 kilogram heroin di Bali.
Sikap Beverley berbeda dengan beberapa warga Australia yang ramai-ramai berkampanye di media sosial untuk memboikot Bali jika duo Bali Nine dieksekusi. ”(Mereka) ini adalah penjahat yang telah dimuliakan sebagai pahlawan,” kecam Berverley, Sabtu (21/2/2015).
”Siapa yang tahu berapa banyak kehidupan warga lainnya akan hilang jika mereka tidak tertangkap di Bali,” lanjut ibu itu, seperti dilansir news.com.au. Dia mengaku, sampai berhari-hari berduka atas kematian putrinya secara tragis akibat narkoba itu.
”Sudah lewat 18 tahun, tiga bulan dan 20 hari,” katanya yang sangat mengingat waktu kematian putri kesayangannya itu. ”Dia adalah seorang yang sangat cerdas, seorang wanita muda yang cantik , yang baru setahun kuliah bisnis.”
”Mereka (geng narkoba) mencoba untuk membuat dia kecancuan,” imbuh Beverley. Menurutnya, orang tua duo Bali Nine, masih beruntung karena masih bisa melihat anak-anak mereka. ”Mereka bisa menahan anak-anak mereka, berbicara dengan mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak pernah melakukan itu.”
(mas)