ISIS Hargai Kepala Lars Vilks USD 150 Ribu
A
A
A
COPENHAGEN - Nama Lars Vliks kembali muncul paska aksi penembakan yang melanda Cophenhagen, Denmark, semalam. Vilks diduga kuat sebagai target utama aksi penembakan tersebut.
Vliks, seperti dilansir News.com.au, Minggu (15/2/20150, adalah seorang seniman kontroversial asal Swedia.
Atas nama kebebasan berekspresi, Vilks kerap kali membuahkan sebuah karya yang menyinggung sebuah agama atau etnis. Aksi Vilks ketika membuat kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu memancing protes besar-besaran di seluruh dunia, terutama di negara dengan mayoritas Muslim.
Selain pernah membuat kartun Nabi Muhammad berperawakan layaknya seekor anjing, pria berusia 69 tahun ini juga pernah menggambarkan tokoh Yesus sebagai seorang pedofilia.
Bukan hanya itu, atas aksinya tersebut al-Qaeda dan juga ISIS bahkan menaruhnya dalam daftar orang yang wajib mereka bunuh.
Kedua kelompok itu juga pernah menghargai kepala Vilk sebesar USD 150 ribu, atau Rp. 2,2 miliar. Hadiah ini diberikan kepada siapapun yang bisa membunuh kartunis Swedia tersebut.
Vilks yang lahir di Helsingborg, Swedia mempunyai orangtua berdarah Latvia dan Swedia. Dia menuntaskan gelar doktoralnya di jurusan sejarah seni Lund University pada 1987. Kemudian dia bekerja di akademi seni Oslo National Academy dari 1988 hingga 1997, sebelum resmi menjadi profesor seni di Bergen National Academy.
Tahun lalu, tepatnya pada bulan Oktober, dia juga sempat kembali menjadi buah bibir karena menganugerahi majalah Charlie Hebdo sebuah penghargaan kebebasan berpendapat melalui organisasinya, Lars Vilks Committee.
Vliks, seperti dilansir News.com.au, Minggu (15/2/20150, adalah seorang seniman kontroversial asal Swedia.
Atas nama kebebasan berekspresi, Vilks kerap kali membuahkan sebuah karya yang menyinggung sebuah agama atau etnis. Aksi Vilks ketika membuat kartun Nabi Muhammad pada tahun 2007 lalu memancing protes besar-besaran di seluruh dunia, terutama di negara dengan mayoritas Muslim.
Selain pernah membuat kartun Nabi Muhammad berperawakan layaknya seekor anjing, pria berusia 69 tahun ini juga pernah menggambarkan tokoh Yesus sebagai seorang pedofilia.
Bukan hanya itu, atas aksinya tersebut al-Qaeda dan juga ISIS bahkan menaruhnya dalam daftar orang yang wajib mereka bunuh.
Kedua kelompok itu juga pernah menghargai kepala Vilk sebesar USD 150 ribu, atau Rp. 2,2 miliar. Hadiah ini diberikan kepada siapapun yang bisa membunuh kartunis Swedia tersebut.
Vilks yang lahir di Helsingborg, Swedia mempunyai orangtua berdarah Latvia dan Swedia. Dia menuntaskan gelar doktoralnya di jurusan sejarah seni Lund University pada 1987. Kemudian dia bekerja di akademi seni Oslo National Academy dari 1988 hingga 1997, sebelum resmi menjadi profesor seni di Bergen National Academy.
Tahun lalu, tepatnya pada bulan Oktober, dia juga sempat kembali menjadi buah bibir karena menganugerahi majalah Charlie Hebdo sebuah penghargaan kebebasan berpendapat melalui organisasinya, Lars Vilks Committee.
(esn)