Ludes, Pusat Studi Islam di Houston Diduga Dibakar
A
A
A
HOUSTON - Sebuah bangunan pusat studi Islam di Houston, Texas, ludes dilalap api. Pihak berwenang menduga bangunan itu sengaja dibakar dan kemungkinan jadi sasaran kejahatan rasial.
Bangunan di Institut Agama Islam Quba terbakar sekitar pukul 05.00, Jumat waktu setempat. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden itu.
”Semuanya runtuh ke tanah. Sekarang, bagunan itu terbakar parah. Kami masih berusaha untuk memadamkan titik api. Kami belum benar-benar bisa masuk ke sana, "kata juru bicara Pemadam Kebakaran Houston, Ken Tyner, Sabtu (14/2/2015).
Penyidik telah memperingatkan para pemimpin di pusat studi Islam di daerah lain untuk waspada. ”Saya harap ini bukan kejahatan rasial,” Ahsan Zahid, salah satu putra imam di pusat studi itu, kepada Houston Chronicle. ”Hasil penyelidikan awal mengatakan itu pembakaran,” katanya lagi.
Para pejabat Hosuton mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan insiden itu sebagai kejahatan rasial. Penyelidik menerima laporan bahwa pada hari Kamis ada pria yang berteriak dengan nada hinaan da nada seorang pria bertopeng sempat muncul di sekitar lokasi kejadian pada awal pekan ini.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta pemerintah negara bagian dan federal untuk menyelidiki insiden itu terkait kemungkinan sebagai kejahatan rasial.
Bangunan di Institut Agama Islam Quba terbakar sekitar pukul 05.00, Jumat waktu setempat. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden itu.
”Semuanya runtuh ke tanah. Sekarang, bagunan itu terbakar parah. Kami masih berusaha untuk memadamkan titik api. Kami belum benar-benar bisa masuk ke sana, "kata juru bicara Pemadam Kebakaran Houston, Ken Tyner, Sabtu (14/2/2015).
Penyidik telah memperingatkan para pemimpin di pusat studi Islam di daerah lain untuk waspada. ”Saya harap ini bukan kejahatan rasial,” Ahsan Zahid, salah satu putra imam di pusat studi itu, kepada Houston Chronicle. ”Hasil penyelidikan awal mengatakan itu pembakaran,” katanya lagi.
Para pejabat Hosuton mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan insiden itu sebagai kejahatan rasial. Penyelidik menerima laporan bahwa pada hari Kamis ada pria yang berteriak dengan nada hinaan da nada seorang pria bertopeng sempat muncul di sekitar lokasi kejadian pada awal pekan ini.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta pemerintah negara bagian dan federal untuk menyelidiki insiden itu terkait kemungkinan sebagai kejahatan rasial.
(mas)