Wanita Buron Kasus Teror Paris Hijrah ke ISIS
A
A
A
RAQQA - Hayat Boumedienne, wanita yang diburu aparat Prancis karena jadi tersangka dalam teror berdarah di supermarket Yahudi Paris beberapa waktu lalu, telah “hijrah” ke kelompok ISIS di Timur Tengah.
Wanita itu adalah janda dari Amedy Coulibaly, pria bersenjata yang menyandera beberapa orang di supermarket Yahudi di Paris. Coulibaly tewas ditembak aparat Prancis setelah dia menewaskan beberapa sandera.
Sosok Hayat Boumedienne, muncul dalam edisi terbaru majalah Dabiq, sebuah majalah yang diproduksi oleh keompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Majalah itu menampilkan hasil wawancara dengannya, di mana Hayat Boumedienne mengaku nyaman setelah “bermigrasi” ke ISIS.
Dalam wawancara yang tanpa menampilkan foto, wanita itu menggunakan nama baru, yakni, "Umm al-Basir Muhajira". Nama itu diidentifikasi sebagai janda Abu Basir al-Ifriqi (Amedy Coulibaly).
”Tinggal di tanah di mana hukum Tuhan dilaksanakan adalah sesuatu yang hebat,” tulis majalah itu mengutip pernyataan wanita berusia 26 tahun itu. “Saya merasa nyaman bahwa saya telah melakukan kewajiban ini,” ujarnya.
Berbicara tentang Coulibaly, yang menikahinya secara agama, wanita tersebut mengatakan bahwa suaminya senang dengan sebutan “khalifah”. ”Dia segera percaya pada khalifah, dan bersumpah setia dengan ‘khilafah’,” lanjut dia mengacu pada sebutan untuk wilayah kekuasaan ISIS, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (13/2/2015).
Tiga hari setelah serangan di Paris 9 Januari 2015 lalu, Turki merilis rekaman gerak-gerik wanita ketika ia tiba di Istanbul setelah terbang dari Madrid. Perjalanan dilakukan pada pada 2 Januari, seminggu sebelum serangan terjadi di Paris.
Wanita itu adalah janda dari Amedy Coulibaly, pria bersenjata yang menyandera beberapa orang di supermarket Yahudi di Paris. Coulibaly tewas ditembak aparat Prancis setelah dia menewaskan beberapa sandera.
Sosok Hayat Boumedienne, muncul dalam edisi terbaru majalah Dabiq, sebuah majalah yang diproduksi oleh keompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Majalah itu menampilkan hasil wawancara dengannya, di mana Hayat Boumedienne mengaku nyaman setelah “bermigrasi” ke ISIS.
Dalam wawancara yang tanpa menampilkan foto, wanita itu menggunakan nama baru, yakni, "Umm al-Basir Muhajira". Nama itu diidentifikasi sebagai janda Abu Basir al-Ifriqi (Amedy Coulibaly).
”Tinggal di tanah di mana hukum Tuhan dilaksanakan adalah sesuatu yang hebat,” tulis majalah itu mengutip pernyataan wanita berusia 26 tahun itu. “Saya merasa nyaman bahwa saya telah melakukan kewajiban ini,” ujarnya.
Berbicara tentang Coulibaly, yang menikahinya secara agama, wanita tersebut mengatakan bahwa suaminya senang dengan sebutan “khalifah”. ”Dia segera percaya pada khalifah, dan bersumpah setia dengan ‘khilafah’,” lanjut dia mengacu pada sebutan untuk wilayah kekuasaan ISIS, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (13/2/2015).
Tiga hari setelah serangan di Paris 9 Januari 2015 lalu, Turki merilis rekaman gerak-gerik wanita ketika ia tiba di Istanbul setelah terbang dari Madrid. Perjalanan dilakukan pada pada 2 Januari, seminggu sebelum serangan terjadi di Paris.
(mas)