Militan Australia Ungkap Alasan Lari dari ISIS

Kamis, 12 Februari 2015 - 18:43 WIB
Militan Australia Ungkap...
Militan Australia Ungkap Alasan Lari dari ISIS
A A A
KOBANE - Seorang militan asal Australia, Abu Ibrahim, memilih lari meninggalkan ISIS secara diam-diam. Militan itu mengungkap alasan mengapa dia memilih meninggalkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Abu Ibrahim memberikan kesempatan kepada koresponden CBS News untuk wawancara di sebuah lokasi yang dirahasiakan, setelah militan itu dilobi secara intensif. Dia mengaku ingin pulang ke Australia, tapi khawatir akan ditangkap.

Abu Ibrahim adalah salah satu dari ribuan militan asing, terutama dari negara-negara Barat yang telah melakukan perjalanan ke Suriah untu ikut bergabung dengan ISIS. ”Banyak orang ketika mereka datang, mereka memiliki rasa antisias yang berlebihan tentang apa yang telah mereka lihat dalam materi online atau apa yang mereka lihat di YouTube,” ujar Ibrahim.

”Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang jauh megah daripada apa kenyataannya. Ini bukanlah parade militer atau bukanlah kemenangan,” lanjut Ibrahim yang becerita singkat ketika awal bergabung dengan ISIS.

Ibrahim sejatinya adalah seorang mualaf ingin merasakan hidup di bawah hukum syariah yang ketat. Motif itulah yang membuatnya semula tertarik bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selama enam bulan bergabung, ia melihat langsung penyaliban kelompok itu pada seseorang. Pada bulan Desember 2014, ia menyaksikan hukum rajam dijatuhkan ISIS pada orang yang dituduh berzina.

”Hal itu dilakukan secara terbuka," kata Ibrahim. ”Ada ratusan orang di sana yang melihat,” ujarnya yang mengggambarkan kehidupan keras di wilayah yang dikuasai ISIS. Dia membenarkan adanya “polisi syariah” di kelompok ISIS yang bertugas menegakkan hukum syariah.

Ibrahim mengaku selama hidup di wilayah ISIS, segala kebutuhannya disubsidi kelompok itu. ”Awalnya itu sekitar US$50 per bulan,” katanya. Namun, syaratnya setelah bergabung sangat sulit untuk meninggalkan kelompok itu. ”Saya sendiri kalau saya tertangkap, saya mungkin akan dipenjara dan diinterogasi.”.

Alasan yang membuatnya keluar dari ISIS, karena dia kecewa dengan eksekusi ISIS terhadap para sandera yang merupakan pekerja sosial. Kata Ibrahim, sandera-sandera yang dieksekusi itu sejatinya tidak bersalah.

”Beberapa kebijakan seperti pemenggalan terhadap ‘non-kombatan’, karena (mereka) itu tidak bersalah, beberapa hal-hal yang saya tidak setuju dengan itu,” paparnya, yang dilansir news.com.au, Kamis (12/2/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0663 seconds (0.1#10.140)