Separatis: Tarik Mundur Pasukan, Atau Tidak Ada Perjanjian
A
A
A
MINSK - Alasan separatis pro-Rusia yang enggan menandatangani perjanjian Minsk akhirnya terkuak. Separatis ternyata tidak puas dengan butir-butir yang tercantum dalam perjanjian tersebut, salah satunya tidak adanya butir penarikan mundur pasukan Ukraina.
Pewakilan separatis menegaskan, mereka hanya akan menandatangi perjanjian tersebut bila pemerintah Ukraina bersedia untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Debaltseve. Seorang sumber yang terlibat dalam pembicaraan itu mengatakan, saat ini negoisasi masih terus belangsung.
"Sejauh ini, belum ada kesepakatan. Para separatis pro-Rusia tidak ingin menandatangani perjanjian, jika tuntutan mereka kepada pemerintah Ukrian, yakni mundurnya tentara dari Debaltseve tidak dipenuhi," ucap sumber tersebut, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/2/2015).
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi dalam permbicaraan antara pemimpin Ukraina, Jerman, Rusia dan Prancis. Rusia tetap ngotot dengan proposal yang mereka ajukan, yang terus ditolak oleh pihak Ukraina.
Bahkan, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko menyebut, Rusia beberapa kali melemparkan syarat yang menurutnya tidak masuk akal. Namun, dia enggan memberikan rincian syarat apa saja yang diajukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Pewakilan separatis menegaskan, mereka hanya akan menandatangi perjanjian tersebut bila pemerintah Ukraina bersedia untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Debaltseve. Seorang sumber yang terlibat dalam pembicaraan itu mengatakan, saat ini negoisasi masih terus belangsung.
"Sejauh ini, belum ada kesepakatan. Para separatis pro-Rusia tidak ingin menandatangani perjanjian, jika tuntutan mereka kepada pemerintah Ukrian, yakni mundurnya tentara dari Debaltseve tidak dipenuhi," ucap sumber tersebut, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/2/2015).
Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi dalam permbicaraan antara pemimpin Ukraina, Jerman, Rusia dan Prancis. Rusia tetap ngotot dengan proposal yang mereka ajukan, yang terus ditolak oleh pihak Ukraina.
Bahkan, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko menyebut, Rusia beberapa kali melemparkan syarat yang menurutnya tidak masuk akal. Namun, dia enggan memberikan rincian syarat apa saja yang diajukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
(esn)