Kisah Pilu Istri Pilot Bikin Ratu Cantik Yordania Menangis

Jum'at, 06 Februari 2015 - 11:45 WIB
Kisah Pilu Istri Pilot Bikin Ratu Cantik Yordania Menangis
Kisah Pilu Istri Pilot Bikin Ratu Cantik Yordania Menangis
A A A
AMMAN - Ratu Rania, ratu cantik Yordania menangis mendengar kisah menyayat hati dari istri pilot Yordania, Mouath al-Kasaesbeh yang dibakar hidup-hidup oleh militan ISIS. Kisah pilu itu dipicu dari status di Facebook.

Istri Kasaesbeh, Anwar Tarawneh, kepada Ratu Rania, bercerita bagaimana dia mendengar kabar kematian suaminya. Kabar itu tidak sejatinya tidak sengaja dia terima. Yakni, ketika login di Facebook dan menemukan posting¬an berbunyi; ”Beristirahatlah dengan tenang, Mouath.” Seketika perasaannya hancur membaca tulisan di Facebook itu.

Tarawneh sejatinya baru menikah lima bulan dengan Kasaesbeh. Setelah itu, suaminya ikut berperang melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, pada Desember 2014 lalu, pesawat tempur F-16 yang dikemudikan suaminya jatuh, dan pilot tersebut disandera ISIS. Negoisasi yang berlangsung alot gagal, sampai akhirnya ISIS merilis video berisi pembakaran pilot Yordania itu.

Kisah pilu Tarawneh sampai ke telinga Ratu Rania. Sang ratu lantas melayat ke rumah Kasaesbeh di Kota Karak selatan, untuk menguatkan istri Kasaesbeh. (Baca juga: Lampiaskan Dendam, Jet Tempur Yordania Habisi 55 Militan ISIS)

Berbicara kepada The Independent pada hari Kamis kemarin, Tarawneh mengatakan, dia ikut protes di Amman untuk mendukung pembebasan suaminya. Namun, tiba-tiba dia menerima telepon dari ibunya yang menangis.

Tangisan ibunya itu semakin membuat hati Tarawneh cemas. Dia kemudian mencari informasi lebih lanjut dengan membuka Facebook di ponselnya. Dia kaget melihat ada posting¬an yang berisi kabar duka tentang suaminya. ”Itu ketika saya membuka Facebook di ponsel saya, dan saya lihat posting-an itu,” ucap istri pilot tersebut.

Wanita muda itu juga bercerita, bagaimana gerak-gerik suaminya yang tidak nyaman ketika pada hari penerbangan terakhirnya. Tarawneh mengaku kala itu berharap ada kabut sehingga suaminya membatalkan penerbangan untuk memerangi ISIS.

“Dia memiliki sesuatu yang merasa akan ada yang salah. Itu aneh, dia tidak pernah mengatakan itu sebelumnya,” ucap Tarawneh, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (6/2/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5723 seconds (0.1#10.140)