Napalm Death Minta Jokowi Hentikan Eksekusi Mati
Kamis, 05 Februari 2015 - 22:25 WIB

Napalm Death Minta Jokowi Hentikan Eksekusi Mati
A
A
A
BIRMINGHAM - Gelombang penolakan terhadap eksekusi mati yang dilakukan Indonesia kian hari kian deras. Mulai dari warga biasa, aktivis, dan juga musisi turut menyuarakan penolakan terhadap kebijakan yang diambil Indonesia itu.
Salah satu musisi yang turut menolak eksekusi mati adalah band metal asal Inggris, Napalm Death. Dalam surat terbuka, sang vokalis Mark "Barney" Greenway meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan eksekusi mati terhadap Lindsay Sandifotd (57) dan juga duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Saya didekati oleh sebuah organisasi Australia yang sedang mengupayakan pengampunan untuk dua terpidana mati Australia. Napalm Death, bagi mereka yang mengetahui kami, pasti tahu bahwa kami selalu mendukung hak asasi manusia dan kemanusiaan," ucap Barney.
"Jujur, ini sesuatu yang tidak bisa saya hiraukan begitu saja, karena hal itu berarti sebagai manusia saya tidak peduli.Saya tahu Widodo adalah seorang penggemar kami, ia sudah sering difoto dengan mengenakan kaos Napalm Death dan pastinya hal itu menjadi peluang bagi kami," imbuhnya.
Seperti dilansir BBC, Kamis (5/2/2015), Barney mengharapkan belas kasih Jokowi -sapaan Akrab Joko Widodo- dengan memberikan grasi kepada para terpidana mati kasus narkoba tersebut. Dirinya percaya, eksekusi mati bukanlah sebuah solusi,
Jokowi memang dikenal sebagai penikmat musik cadas. Dia diketahui sangat menggemari beberapa band metal internasional, seperti Metallica, Lamb of God dan tentu saja Napalm Death.
Salah satu musisi yang turut menolak eksekusi mati adalah band metal asal Inggris, Napalm Death. Dalam surat terbuka, sang vokalis Mark "Barney" Greenway meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan eksekusi mati terhadap Lindsay Sandifotd (57) dan juga duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Saya didekati oleh sebuah organisasi Australia yang sedang mengupayakan pengampunan untuk dua terpidana mati Australia. Napalm Death, bagi mereka yang mengetahui kami, pasti tahu bahwa kami selalu mendukung hak asasi manusia dan kemanusiaan," ucap Barney.
"Jujur, ini sesuatu yang tidak bisa saya hiraukan begitu saja, karena hal itu berarti sebagai manusia saya tidak peduli.Saya tahu Widodo adalah seorang penggemar kami, ia sudah sering difoto dengan mengenakan kaos Napalm Death dan pastinya hal itu menjadi peluang bagi kami," imbuhnya.
Seperti dilansir BBC, Kamis (5/2/2015), Barney mengharapkan belas kasih Jokowi -sapaan Akrab Joko Widodo- dengan memberikan grasi kepada para terpidana mati kasus narkoba tersebut. Dirinya percaya, eksekusi mati bukanlah sebuah solusi,
Jokowi memang dikenal sebagai penikmat musik cadas. Dia diketahui sangat menggemari beberapa band metal internasional, seperti Metallica, Lamb of God dan tentu saja Napalm Death.
(esn)