Mesir Bebaskan Wartawan Al Jazeera setelah Dibui 400 Hari
Senin, 02 Februari 2015 - 09:31 WIB

Mesir Bebaskan Wartawan Al Jazeera setelah Dibui 400 Hari
A
A
A
KAIRO - Pemerintah Mesir membebaskan wartawan Al Jazeera asal Australia, Peter Greste setelah ditahan selama 400 hari di penjara Kairo. Peter Greste dibui atas tuduhan membantu kelompok teroris.
Peter resmi bebas hari Minggu kemarin. Sedangkan nasib dua rekannya, Mohamed Fahmy, keturunan Kanada-Mesir dan Baher Mohamed asal Mesir masih mendekam di penjara. Penahanan para wartawan itu telah memicu kecaman internasional.
Ketiga wartawan itu dijatuhi hukuman tujuh sampai 10 tahun atas tuduhan menyebarkan kebohongan untuk membantu organisasi teroris. Tuduhan itu mengacu kepada kelompok Ikhwanul Muslimin yang oleh pemerintah Mesir dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Seorang pejabat keamanan Mesirmengatakanbahwa,Mohamed Fahmy kemungkinan menyusul dibebaskan dari penjara Tora di Kairo dalam beberapa hari ini.
Tunangannya, Marwa Omara, berharap kekasihnya itu segera dibebaskan dan dideportasi ke Kanada.”Deportasinya adalah dalam tahap akhir. Kami berharap seperti itu,” kata Marwa Omara kepada Reuters yang dilansir Senin (2/2/2015).
Kementerian Luar Negeri Kanada menyambut perkembangan positif itu. ”Kami tetap sangat berharap bahwa kasus Fahmy akan diselesaikan dalam waktu dekat,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Pemerintah Mesir telah menuduh Al Jazeera menjadi corong dari Ikhwanul Muslimin, pendukung Presiden Mesir terguling, Mohamed Morsi.
Sejak Morsi digulingkan ratusan anggota dan simpatisan Ikhwanul Muslimin dijebloskan ke penjara. Mesir bahkan sempat jadi sorotan dunia ketika memvonis mati secara massal anggota Ikhawanul Muslimin beberapa waktu lalu.
Peter resmi bebas hari Minggu kemarin. Sedangkan nasib dua rekannya, Mohamed Fahmy, keturunan Kanada-Mesir dan Baher Mohamed asal Mesir masih mendekam di penjara. Penahanan para wartawan itu telah memicu kecaman internasional.
Ketiga wartawan itu dijatuhi hukuman tujuh sampai 10 tahun atas tuduhan menyebarkan kebohongan untuk membantu organisasi teroris. Tuduhan itu mengacu kepada kelompok Ikhwanul Muslimin yang oleh pemerintah Mesir dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Seorang pejabat keamanan Mesirmengatakanbahwa,Mohamed Fahmy kemungkinan menyusul dibebaskan dari penjara Tora di Kairo dalam beberapa hari ini.
Tunangannya, Marwa Omara, berharap kekasihnya itu segera dibebaskan dan dideportasi ke Kanada.”Deportasinya adalah dalam tahap akhir. Kami berharap seperti itu,” kata Marwa Omara kepada Reuters yang dilansir Senin (2/2/2015).
Kementerian Luar Negeri Kanada menyambut perkembangan positif itu. ”Kami tetap sangat berharap bahwa kasus Fahmy akan diselesaikan dalam waktu dekat,” bunyi pernyataan kementerian itu.
Pemerintah Mesir telah menuduh Al Jazeera menjadi corong dari Ikhwanul Muslimin, pendukung Presiden Mesir terguling, Mohamed Morsi.
Sejak Morsi digulingkan ratusan anggota dan simpatisan Ikhwanul Muslimin dijebloskan ke penjara. Mesir bahkan sempat jadi sorotan dunia ketika memvonis mati secara massal anggota Ikhawanul Muslimin beberapa waktu lalu.
(mas)