Militer Rusia: Barat Gunakan Strategi Baru untuk Lancarkan Agresi
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia menuding Barat, termasuk di dalamnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa, telah menggunakan banyak cara dan strategi baru untuk melakukan agresi. Tidak lagi hanya menggunakan cara konvensional, seperti kekuatan militer, tapi juga jalur lain dalam melancarkan agresi.
Melansir Reuters, Jumat (30/1/2015), Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov mengatakan, saat ini Barat sudah menggunakan strategi kombinasi untuk melakukan agresi. Kombinasi antara kebijakan militer dan kebijakan non militer.
"Negara-negara Barat secara aktif menggunakan bentuk-bentuk baru dari agresi, menggabungkan cara militer dengan cara-cara non-militer, seperti politik, ekonomi dan juga teknologi informasi," ucap Gerasimov dalam sebuah pernyataan.
Dirinya menurutkan, dunia internasional saat ini harus belajar untuk bisa menghindari agresi model baru tersebut. "Kami juga sedang belajar bagaimana melawan agresi-agresi bentuk baru yang dilakukan Barat," tambah Gerasimov .
Saat ini, hubungan Rusia dan Barat memang terus memburuk. Kedua pihak selalu melemparkan opini, dimana Barat menyebut Rusia melakukan agresi terhadap beberapa negara di Eropa timur, dan Rusia juga melakukan hal serupa pada Barat.
Melansir Reuters, Jumat (30/1/2015), Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov mengatakan, saat ini Barat sudah menggunakan strategi kombinasi untuk melakukan agresi. Kombinasi antara kebijakan militer dan kebijakan non militer.
"Negara-negara Barat secara aktif menggunakan bentuk-bentuk baru dari agresi, menggabungkan cara militer dengan cara-cara non-militer, seperti politik, ekonomi dan juga teknologi informasi," ucap Gerasimov dalam sebuah pernyataan.
Dirinya menurutkan, dunia internasional saat ini harus belajar untuk bisa menghindari agresi model baru tersebut. "Kami juga sedang belajar bagaimana melawan agresi-agresi bentuk baru yang dilakukan Barat," tambah Gerasimov .
Saat ini, hubungan Rusia dan Barat memang terus memburuk. Kedua pihak selalu melemparkan opini, dimana Barat menyebut Rusia melakukan agresi terhadap beberapa negara di Eropa timur, dan Rusia juga melakukan hal serupa pada Barat.
(esn)