Tanah Dirampas, Warga Mongol Gantung Diri di Gedung Pemerintah China
A
A
A
BEIJING - Seorang penggembala Mongol gantung diri di gerbang gedung Pemerintah China. Korban bunuh diri sebagai protes setelah tanah miliknya dirampas.
Kasus itu diungkap kelompok Southern Mongolian Human Rights Information Centre, Selasa (27/1/2015). Aksi bunuh diri tersebut terjadi pada 19 Januari 2015.
Menurut kelompok HAM yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, korban adalah satu dari beberapa demonstran etnis Mongol yang tanahnya diduga dirampas otoritas lokal di China.
Kelompok HAM tersebu dalam posting online menunjukkan gambar korban yang gantung diri berusia 45 tahun.”Sebagai protes atas pendudukan ilegal oleh otoritas lokal terhadap tanah penggembalaannya,” bunyi pernyataan kelompok HAM itu.
Pada Senin kemarin, sekitar 300 penggembala dari seluruh wilayah yang tanahnya dirampas berdemo di luar gedung pemerintah Inner Mongolia China, di wilayah Hohot. Sekitar 200 polisi dikerahkan untuk membubarkan demo. Sebanyak lebih dari 30 penggembala ditangkap.
Pemerintah setempat, seperti dikutip Straits Times, tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Sekitar enam juta warga etnis Mongol tinggal di China.
Kasus itu diungkap kelompok Southern Mongolian Human Rights Information Centre, Selasa (27/1/2015). Aksi bunuh diri tersebut terjadi pada 19 Januari 2015.
Menurut kelompok HAM yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu, korban adalah satu dari beberapa demonstran etnis Mongol yang tanahnya diduga dirampas otoritas lokal di China.
Kelompok HAM tersebu dalam posting online menunjukkan gambar korban yang gantung diri berusia 45 tahun.”Sebagai protes atas pendudukan ilegal oleh otoritas lokal terhadap tanah penggembalaannya,” bunyi pernyataan kelompok HAM itu.
Pada Senin kemarin, sekitar 300 penggembala dari seluruh wilayah yang tanahnya dirampas berdemo di luar gedung pemerintah Inner Mongolia China, di wilayah Hohot. Sekitar 200 polisi dikerahkan untuk membubarkan demo. Sebanyak lebih dari 30 penggembala ditangkap.
Pemerintah setempat, seperti dikutip Straits Times, tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Sekitar enam juta warga etnis Mongol tinggal di China.
(mas)