Muslim Penyelamat Yahudi di Paris Simbol Islam Cinta Damai
A
A
A
PARIS - Karyawan Muslim yang dijuluki “pahlawan” karena menyelamatkan para warga Yahudi saat teror di supermarket Paris berlangsung dianggap sebagai simbol bahwa Islam cinta damai dan toleran.
Pria Muslim kelahiran Mali bernama Lassana Bathily, 24, itu kini resmi diberi hadiah berupa kewarganegaraan Prancis atas jasanya itu. Pria itulah yang membantu para warga Yahudi bersembunyi di ruang freezer agar selamat dari serangan pria bersenjata di supermarket halal di Paris, 10 Januari 2015 lalu.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, memuji sosok Lassana Bathily yang pemberani.”Bathily melakukan tindakan kemanusiaan, yang telah menjadi simbol dari Islam yang damai dan toleran,” katanya saat menganugerahkan kewarganegaraan Prancis pada Bathily, semalam. (Baca juga: Usai Diguncang Teror, Media AS Juluki Paris Kota Anti-Non Muslim)
Dianggap sebagai simbol Islam yang cinta damai, Bathily merasa tersanjung.”Malam ini, saya sangat bangga dan sangat tersentuh,” ucapnya dengan meneteskan air mata.
Dengan rendah, Lassana Bathily, merasa dia tidak layak dijuluki pahlawan.”Saya Lassana. Saya akan tetap jujur pada diri sendiri,” katanya, seperti dilansir Mail Online, Rabu (21/1/2015).
Dalam teror di supermarket Paris itu, pria bersenjata Amedy Coulibaly, membunuh empat sandera. Dia akhirnya tewas ditembak mati pasukan khusus Prancis yang mengepung supermarket tersebut. Serangan itu terjadi setelah kantor majalah Charlie Hebdo diserang dengan korban tewas 12 orang.
Pria Muslim kelahiran Mali bernama Lassana Bathily, 24, itu kini resmi diberi hadiah berupa kewarganegaraan Prancis atas jasanya itu. Pria itulah yang membantu para warga Yahudi bersembunyi di ruang freezer agar selamat dari serangan pria bersenjata di supermarket halal di Paris, 10 Januari 2015 lalu.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, memuji sosok Lassana Bathily yang pemberani.”Bathily melakukan tindakan kemanusiaan, yang telah menjadi simbol dari Islam yang damai dan toleran,” katanya saat menganugerahkan kewarganegaraan Prancis pada Bathily, semalam. (Baca juga: Usai Diguncang Teror, Media AS Juluki Paris Kota Anti-Non Muslim)
Dianggap sebagai simbol Islam yang cinta damai, Bathily merasa tersanjung.”Malam ini, saya sangat bangga dan sangat tersentuh,” ucapnya dengan meneteskan air mata.
Dengan rendah, Lassana Bathily, merasa dia tidak layak dijuluki pahlawan.”Saya Lassana. Saya akan tetap jujur pada diri sendiri,” katanya, seperti dilansir Mail Online, Rabu (21/1/2015).
Dalam teror di supermarket Paris itu, pria bersenjata Amedy Coulibaly, membunuh empat sandera. Dia akhirnya tewas ditembak mati pasukan khusus Prancis yang mengepung supermarket tersebut. Serangan itu terjadi setelah kantor majalah Charlie Hebdo diserang dengan korban tewas 12 orang.
(mas)