Abbas: Israel Ancam Nyawa Saya
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan paska pihaknya mendapatkan keanggotaan di Mahkamah Pidana Internasional, beberapa ancaman terhadap dirinya datang dari pihak Israel. Ancaman itu datang bukan hanya terkait pada masalah bilateral, melainkan sudah menjurus pada pribadi.
"Setelah kami mendapatkan keanggotaan di ICC, Israel langsung bereaksi dengan membekukan pendapatan pajak kami," ucap Abbas dalam sebuah pernyataan. "Sekarang, mereka mulai mengancam hidup saya," imbuhnya.
Melansir Jpost, Senin (19/1/2015), dirinya menuturkan, pihak Israel mengacam nasibnya akan sama dengan pendahulunya Yasser Arafat. Mantan Presiden Palestina itu tewas pada tahun 2004, dan dikabarkan Arafat tewas karena diracun.
"Mereka telah mengingatkan saya akan nasib Yasser Arafat. Tapi saya telah siap untuk semua resiko yang ada demi mencapai impian kami, yakni Palestina merdeka dengan Yarusalem Timur sebagai ibukotanya," ucap Abbas.
Israel sendiri terus mencari cara agar ICC menghentikan penyelidikan terhadap mereka. Salah satu cara yang dilakukan oleh Negara Zionis itu adalah dengan melobi para donatur utama ICC untuk menghentikan pendanaan kepada organisasi yang bermarkas yang Den Haag, Belanda itu.
"Setelah kami mendapatkan keanggotaan di ICC, Israel langsung bereaksi dengan membekukan pendapatan pajak kami," ucap Abbas dalam sebuah pernyataan. "Sekarang, mereka mulai mengancam hidup saya," imbuhnya.
Melansir Jpost, Senin (19/1/2015), dirinya menuturkan, pihak Israel mengacam nasibnya akan sama dengan pendahulunya Yasser Arafat. Mantan Presiden Palestina itu tewas pada tahun 2004, dan dikabarkan Arafat tewas karena diracun.
"Mereka telah mengingatkan saya akan nasib Yasser Arafat. Tapi saya telah siap untuk semua resiko yang ada demi mencapai impian kami, yakni Palestina merdeka dengan Yarusalem Timur sebagai ibukotanya," ucap Abbas.
Israel sendiri terus mencari cara agar ICC menghentikan penyelidikan terhadap mereka. Salah satu cara yang dilakukan oleh Negara Zionis itu adalah dengan melobi para donatur utama ICC untuk menghentikan pendanaan kepada organisasi yang bermarkas yang Den Haag, Belanda itu.
(esn)