Anggota Parlemen Ukraina Desak Pencabutan Gencatan Senjata
A
A
A
KIEV - Roman Zastavniy, salah seorang anggota Verkhovna Rada, atau yang dikenal sebagai Parlemen Rendah Ukraina menyerukan kepada pemerintah pusat untuk segera mencabut kebijakan gencatan senjata di Ukraina timur. Zastavniy meminta kepada pemerintah Ukraina untuk menggantinya dengan status darurat militer.
"Kami akan mengajukan banding kepada Presiden Petro Poroshenko untuk segera mencabut kebijakan gencatan senjata," ucap Zastavniy dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass, Rabu (14/1/2015). "Masalah-masalah ini akan dibahas pada sidang pleno Rada Verkhovna hari ini," tambah Zastavniy.
Zastavniy sendiri merupakan politisi yang berasal dari satu partai yang sama dengan Perdana Menteri Ukraina, Arseney Yatsenyuk. Kubu Yatsenyuk memang dikenal sebagai pihak yang lebih memilih jalan militer untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, dibandingkan menggunakan jalur negosiasi.
Sementara itu, gencatan senjata di Ukraina timur mulai dikhawatirkan akan segera berakhir setelah dalam beberapa hari terakhir pertempuran kembali pecah di wilayah tersebut. Bahkan, dalam serangan terakhir, kaum separtis pro-Rusia dilaporkan menghancurkan sebuah bandara di kota Donetsk.
"Kami akan mengajukan banding kepada Presiden Petro Poroshenko untuk segera mencabut kebijakan gencatan senjata," ucap Zastavniy dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass, Rabu (14/1/2015). "Masalah-masalah ini akan dibahas pada sidang pleno Rada Verkhovna hari ini," tambah Zastavniy.
Zastavniy sendiri merupakan politisi yang berasal dari satu partai yang sama dengan Perdana Menteri Ukraina, Arseney Yatsenyuk. Kubu Yatsenyuk memang dikenal sebagai pihak yang lebih memilih jalan militer untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, dibandingkan menggunakan jalur negosiasi.
Sementara itu, gencatan senjata di Ukraina timur mulai dikhawatirkan akan segera berakhir setelah dalam beberapa hari terakhir pertempuran kembali pecah di wilayah tersebut. Bahkan, dalam serangan terakhir, kaum separtis pro-Rusia dilaporkan menghancurkan sebuah bandara di kota Donetsk.
(esn)