Prancis Buru Jaringan Teror Paris
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis dikabarkan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait teror yang terjadi di Paris, khususnya yang dilakukan oleh Amedy Coulibaly. Mereka yakin, Amedy tidak bekerja sendirian.
"Kami yakin, Amedy, orang yang membunuh polisi wanita Prancis dan kemudian membunuh empat warga Yahudi dalam aksinya di sebuah supermarketn tidak bekerja sendirian. Ada orang lain yang membantunya," ungkap Perdana Menteri Perancis Manuel Valls.
Melansir Channel News Asia, Senin (12/1/2015), Valls menegaskan akan memburu dan menangkap setiap orang yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut. "Perburuan akan segera dimulai," ucap Valls.
Hingga saat ini baru satu orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi yang dilakukan oleh Amedy, yakni sang istri yang bernama Hayat Boumeddiene. Saat ini, wanita tersebut dikabarkan sudah keluar dari Prancis dan telah berada di Suriah.
Kepastian keberadaan Boumeddiene di Suriah sendiri disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Menurutnya, Boumeddiene pergi ke Suriah melalui Turki pada tanggal 8 Januari lalu.
"Kami yakin, Amedy, orang yang membunuh polisi wanita Prancis dan kemudian membunuh empat warga Yahudi dalam aksinya di sebuah supermarketn tidak bekerja sendirian. Ada orang lain yang membantunya," ungkap Perdana Menteri Perancis Manuel Valls.
Melansir Channel News Asia, Senin (12/1/2015), Valls menegaskan akan memburu dan menangkap setiap orang yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut. "Perburuan akan segera dimulai," ucap Valls.
Hingga saat ini baru satu orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi yang dilakukan oleh Amedy, yakni sang istri yang bernama Hayat Boumeddiene. Saat ini, wanita tersebut dikabarkan sudah keluar dari Prancis dan telah berada di Suriah.
Kepastian keberadaan Boumeddiene di Suriah sendiri disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. Menurutnya, Boumeddiene pergi ke Suriah melalui Turki pada tanggal 8 Januari lalu.
(esn)