Putin Berharap Penyerang Charlie Hedbo Segera Ditangkap
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan langsung menghubungi Presiden Prancis, Farcois Hollande tidak lama setelah insiden penyerangan kantor surat kabar Charlie Hedbo terjadi. Pemimpin Rusia itu turut menyampaikan kecaman dan belasungkawa atas tragedi tersebut.
Melansir Itar-tass, Kamis (8/1/2015), Putin dalam pembicaraanya dengan Hollande menyampaikan harapan agara para pelaku penyerangan dapat segera ditangkap. Dirinya berujar para pelaku tidak boleh diberi ampun atas apa yang mereka lakukan.
“Pemimpin Rusia mengutuk serangan terhadap kantor berita Charlie Hedbo, dan menyatakan harapan agar para pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkap layanan pers Kremlin.
“Presiden Putin meminta kepada Presiden Hollande untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam bagi seluruh warga Prancis, khususnya kepada keluarga korban serangan tersebut,” tambahnya.
Dalam pembicaran itu, Hollande sendiri dilaporkan mengucapkan banyak terima kasih atas sikap yang ditunjukan pihak Rusia. Serangan terhadap kantor Charlie Hedbo disebut sebagai serangan paling berdarah yang pernah terjadi di Prancis dalam 50 tahun terakhir.
Melansir Itar-tass, Kamis (8/1/2015), Putin dalam pembicaraanya dengan Hollande menyampaikan harapan agara para pelaku penyerangan dapat segera ditangkap. Dirinya berujar para pelaku tidak boleh diberi ampun atas apa yang mereka lakukan.
“Pemimpin Rusia mengutuk serangan terhadap kantor berita Charlie Hedbo, dan menyatakan harapan agar para pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” ungkap layanan pers Kremlin.
“Presiden Putin meminta kepada Presiden Hollande untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam bagi seluruh warga Prancis, khususnya kepada keluarga korban serangan tersebut,” tambahnya.
Dalam pembicaran itu, Hollande sendiri dilaporkan mengucapkan banyak terima kasih atas sikap yang ditunjukan pihak Rusia. Serangan terhadap kantor Charlie Hedbo disebut sebagai serangan paling berdarah yang pernah terjadi di Prancis dalam 50 tahun terakhir.
(esn)