Dari Tragedi AirAsia, ICAO Usul Black Box Dibuat Mengapung

Kamis, 08 Januari 2015 - 17:07 WIB
Dari Tragedi AirAsia,...
Dari Tragedi AirAsia, ICAO Usul Black Box Dibuat Mengapung
A A A
NEW YORK - ICAO mengusulkan agar black box pesawat ke depan bisa terpental dan mengapung di air jika sebuah pesawat mengalami kecelakaan. Usul ICAO itu belajar dari tragedi pesawat AirAsia QZ8501.

Seperti diketahui, pencarian black box atau kotak hitam AirAsia QZ8501 butuh waktu berhari-hari sejak kecelakaan terjadi.

Terobosan yang diusulkan Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) itu selain akan memudahkan pencarian kotak hitam pesawat yang mengalami insiden, juga akan mempercepat investigasi guna mengetahui penyebab kecelakaan.

Usulan terobosan itu akan dibahas dalam Konferensi Keamanan Tingkat Tinggi yang akan digelar Februari mendatang.

ICAO juga ingin mengembangkan sistem global untuk meningkatkan pelacakan pesawat dan memastikan situs kecelakaan bisa ditemukan dengan cepat. Hal itu juga belajar dari tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pada 8 Maret 2014.

”Waktunya telah tiba bahwa perekam deployable akan mendapatkan tampilan yang serius,” kata seorang perwakilan ICAO yang berbicara dengan syarat anonim karena isu itu sangat sensitif.

”Saya pikir ada sikap yang lebih positif sekarang karena beberapa kasus kecelakaan yang lalu,” lanjut dia, mengacu pada kecelaaan AirAsia di Indonesia beberapa hari lalu dan Air France di Atlantik tahun 2009, seperti dikutip Reuters, Kamis (8/1/2015). Dalam kasus tragedi Air France, kotak hitam pesawat justru ditemukan lebih lama yakni tahun 2011.

Pihak penyidik Indonesia memastikan sudah menemukan ekor pesawat AirAsia, dan dipastikan kotak hitam pesawat juga berada di dekat ekor pesawat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9313 seconds (0.1#10.140)