Menit-menit Kantor Charlie Hebdo Diberondong AK-47

Kamis, 08 Januari 2015 - 16:00 WIB
Menit-menit Kantor Charlie...
Menit-menit Kantor Charlie Hebdo Diberondong AK-47
A A A
PARIS - Menit- menit penyerbuan tiga pria bersenjata terhadap kantor majalah satir Charlie Hebdo di Prancis berlangsung horor. Dengan senapan serbu AK-47, dalam hitungan menit para pria bersenjata itu membantai 12 orang.

Ketiga pria mengenakan pakaian bertopeng serba hitam. Satu orang membawa peluncur roket. Dua lainnya membawa senapan AK-47. Berikut menit-menit teror berdarah di kantor majalah satir itu, seperti dilaporkan Mail Online, Kamis (8/1/20150.

Pukul 11.20

Dua orang bersenjata beraksi mencari petunjuk di mana lokasi kantor majalah Charlie Hebdo. Pria bersenjata ketiga, ada di dalam mobil.

Pukul 11.25

Dua pria bersenjata sudah dekat di kantor majalah Charlie Hebdo. ”Apakah ini Charlie Hebdo?" teriak mereka kepada dua pekerja di depan kantor majalah itu. Orang-orang kemudian memberitahu mereka pintu kantor Charlie Hebdo. Mereka lantas masuk, namun belum memberondong 12 orang dengan senjata mereka.

Menurut tweet dari Yves Cresson, pekerja di bagian produksi media, dua penyerang awalnya masuk ke kantornya.”Mengambil keuntungan dari petugas wanita (yang masuk), dua pria bersenjata yang mengenakan balaclavas memasuki kantor kami,” bunyi tweet Cresson.

Pukul 11.25

Florence Pouvil, asisten marketing yang bekerja di kantor yang beseberangan dengan kantor Charlie Hebdo, mengatakan; "Saya melihat dua orang dengan senjata besar, seperti Kalashnikov, di luar kantor kami dan kemudian kami mendengar tembakan. Kami sangat bingung. Ada dua orang yang keluar dari gedung dan menembak di mana-mana. Kami bersembunyi di lantai, kami sangat ketakutan.”

”Mereka datang dari gedung yang berlawanan dengan senjata besar. Kami takut hidup kita terancam. Kita bersembunyi di bawah meja, sehingga mereka tidak akan melihat kami. Kedua orang itu berpakaian hitam dari kepala sampai kaki dan wajah mereka tertutup sehingga saya tidak melihat mereka.”

Saksi lain mengatakan, sebelum memasuki gedung, para penyerang mendekati pria lain di jalan. ”Katakan pada media, bahwa ini adalah al-Qaeda Yaman,” kata saksi menirukan teriakan salah satu penyerang.

Pukul 11.35

Di gedung lantai dua kantor majalah Charlie Hebdo, wartawan dan editor sedang rapat. Seorang saksi yang berada di kantor mengatakan, ada ledakan besar. ”Lalu seseorang membuka pintu ke kantor kami dan bertanya di mana (para pimpinan) Charlie Hebdo. Dia memiliki senapan. Kami mundur, "kata saksi.

Di dalam kantor, para pria bersenjata memanggil nama-nama dari target yang akan mereka bunuh. Di antara mereka yang dibunuh adalah Stephane Charbonnier (Charb), 47, pemimpineditor majalah; seorang polisi pengawal Charb, para kartunis terkenal Georges Wolinski, 80, Bernard 'Tignous' Verlhac, 57, dan Jean Cabut, serta Bernard Maris, 68.

Pukul 11.40

Laurent Léger, seorang penulis untuk Charlie Hebdo, berhasil membunyikan alarm dan menelepon temannya. Dalam telepon itu, dia bekata; "Panggil polisi. Ini pembantaian, pertumpahan darah. Semua orang sudah mati”. Setelah itu, sambungan terputus.

Sumber polisi mengatakan dua pria bersenjata langsung masuk ke ruang redaksi dan sudah mengenali target mereka. ”Charb itu yang mereka targetkan. Dua penyerang mencari dia di ruangan, berteriak, ‘Di mana Charb? Di mana Charb?',” kata sumber itu. Mereka lantas membunuh pemimpin majalah satir tersebut.

Di tengah pembantaian, seorang wartawan mengirim SMS ke temannya. ”Saya hidup. Ada kematian di sekeliling saya. Saya terhindar dari serangan jihadis,” bunyi SMS wartawan majalah itu.

Wartawan lain ada yang berlindung di atap. Setelah serangan berakhir, wartawan itu dievakuasi. Saksi lain mengatakan, kedua pria penyerang bersenjata itu menangis dan berkata; ”Kami telah membalas (hinaan pada) Nabi."Penyerang kemudianberteriak takbir.

Pukul 11.50

Usai membantai orang-orang di kantor majalah Charlie Hebdo, para pria bersenjata menuju ke jalan dengan dengan tenang seperti saat mereka datang. Tak berselang lama,polisi tiba di lokasi kantor majalah Charlie Hebdo. Para pria bersenjata itu mendekat kembali ke lokasi dan terlibat baku tembak dengan polisi.

Mereka menembaki mobil polisi. Juru bicara polisi setempat, Rocco Contente, menyebut, para penyerang menembak belasan kali. Mereka lantas menaiki mobil dan melarikan diri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)