Korut: Penjatuhan Sanksi, Bukti Sikap Bermusuhan AS
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara menyambut sinis sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap mereka. Sanksi ini dijatuhkan atas insiden serangan cyber yang menghantam raksasa film AS, Sony Pictures beberapa waktu lalu.
Melansir Channel News Asia, Minggu (1/4/2014), sanksi ini dinilai Korut sebagai bukti, bahwa AS memang ingin bermusuhan dengan mereka. Sanksi ini jatuh saat proses penyelidikan terkait insiden tersebut belum selesai.
"Tindakan gigih dan sepihak yang diambil oleh Gedung Putih untuk menampar kami dengan sanksi, membuktikan masih tidak jauh dari sikap oposisi yang mereka (AS) tujukkan dan tetap ingin bermusuhan (dengan Korut),” ungkap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut.
Korut sendiri sebenarnya sudah memberikan penawaran kepada AS untuk sama-sama menyelidiki kasus ini. Namun, menurut pihak Korut, proposal yang mereka ajukan tersebut mendapat penolakan dari AS.
“AS secara tersirat ingin menunjukan, bahwa kami memang bersalah dalam insiden ini dengan menolak proposal yang kami ajukan,” tambahnya. Dirinya menambahkan, AS turut menggunakan insiden ini untuk lebih mengisolasi Korut dari masyarakat internasional.
Melansir Channel News Asia, Minggu (1/4/2014), sanksi ini dinilai Korut sebagai bukti, bahwa AS memang ingin bermusuhan dengan mereka. Sanksi ini jatuh saat proses penyelidikan terkait insiden tersebut belum selesai.
"Tindakan gigih dan sepihak yang diambil oleh Gedung Putih untuk menampar kami dengan sanksi, membuktikan masih tidak jauh dari sikap oposisi yang mereka (AS) tujukkan dan tetap ingin bermusuhan (dengan Korut),” ungkap seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut.
Korut sendiri sebenarnya sudah memberikan penawaran kepada AS untuk sama-sama menyelidiki kasus ini. Namun, menurut pihak Korut, proposal yang mereka ajukan tersebut mendapat penolakan dari AS.
“AS secara tersirat ingin menunjukan, bahwa kami memang bersalah dalam insiden ini dengan menolak proposal yang kami ajukan,” tambahnya. Dirinya menambahkan, AS turut menggunakan insiden ini untuk lebih mengisolasi Korut dari masyarakat internasional.
(esn)