Gadis 8 Tahun Diserang di Penjara, Publik Filipina Marah
A
A
A
MANILA - Seorang gadis berusia delapan tahun jadi korban serangan seksual oleh seorang narapidana di toilet penjara Filipina. Kasus itu memicu amarah publik setempat.
Publik menganggap narapidana yang tinggal di tahanan hidup seperti raja yang “haus” dengan penari bar.
Gadis yang jadi korban serangan itu sejatinya sedang mengunjungi ayahnya yang menjadi narapidana di penjara Bilibid, di pinggiran Kota Manila pada Tahun Baru 2015 lalu.
Korban ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi, dan kondisi tanpa pakaian dari pinggang ke bawah. Di lehernya terikat tali. Menurut polisi hasil tes medis awal tidak menunjukkan bahwa gadis kecil itu telah diperkosa.
Menteri Kehakiman, Leila de Lima, mengatakan seorang narapidana telah mengaku menyerang gadis itu. Narapidana itu terancam hukuman tambahan. ”Dia membuat (korban) pingsan, mencekiknya dengan maksud untuk memperkosanya,” kata de Lima kepada penyiar ABS-CBN, Sabtu (3/1/2015).
Serangan itu terjadi tiga pekan setelah operasi polisi di sebuah penjara yang menemukan narkoba, uang tunai, senjata, boneka seks, dan lain-lain. Temuan mengejutkan itu memicu kecaman publik, karena kehidupan narapidana seperti leluasa.
”Kami gemetar karena marah. Kami sakit dan lelah dengan sistem ini,” kata Dante Jimenez, Ketua Relawan Perlawanan Kejahatan dan Korupsi, kepada AFP.
Jimenez meminta Presiden Benigno Aquino untuk merombak seluruh sistem penjara dan memindahkan para narapidana di penjara Bilibid ke sebuah pulau terpencil. ”Mereka harus dikelilingi oleh hiu dan buaya,” katanya.
Publik menganggap narapidana yang tinggal di tahanan hidup seperti raja yang “haus” dengan penari bar.
Gadis yang jadi korban serangan itu sejatinya sedang mengunjungi ayahnya yang menjadi narapidana di penjara Bilibid, di pinggiran Kota Manila pada Tahun Baru 2015 lalu.
Korban ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi, dan kondisi tanpa pakaian dari pinggang ke bawah. Di lehernya terikat tali. Menurut polisi hasil tes medis awal tidak menunjukkan bahwa gadis kecil itu telah diperkosa.
Menteri Kehakiman, Leila de Lima, mengatakan seorang narapidana telah mengaku menyerang gadis itu. Narapidana itu terancam hukuman tambahan. ”Dia membuat (korban) pingsan, mencekiknya dengan maksud untuk memperkosanya,” kata de Lima kepada penyiar ABS-CBN, Sabtu (3/1/2015).
Serangan itu terjadi tiga pekan setelah operasi polisi di sebuah penjara yang menemukan narkoba, uang tunai, senjata, boneka seks, dan lain-lain. Temuan mengejutkan itu memicu kecaman publik, karena kehidupan narapidana seperti leluasa.
”Kami gemetar karena marah. Kami sakit dan lelah dengan sistem ini,” kata Dante Jimenez, Ketua Relawan Perlawanan Kejahatan dan Korupsi, kepada AFP.
Jimenez meminta Presiden Benigno Aquino untuk merombak seluruh sistem penjara dan memindahkan para narapidana di penjara Bilibid ke sebuah pulau terpencil. ”Mereka harus dikelilingi oleh hiu dan buaya,” katanya.
(mas)