Diculik di Suriah, Dua Wanita Cantik Italia Minta Tolong
A
A
A
ALEPPO - Dua wanita cantik asal Italia, Vanessa Marzullo dan Greta Ramelli, yang diculik di Suriah tiba-tiba muncul di video untuk minta pertolongan kepada pemerintahnya agar dibantu dibebaskan.
Dua wanita berusia 20-an tahun itu bekerja untuk kelompokpenyalur bantuan Horryaty. Mereka diculik di Suriah sejak Agustus tahun lalu.
Video berisi permohonan bantuan itu dibuat pada pertengahan Desember 2014. Namun, baru dirilis Rabu malam lalu. Dalam video, keduanya mengaku diculik orang-orang bersenjata di wilayah Aleppo utara, Suriah.
Keduanya, masih menurut tayangan video itu, mengenakan gaun dan jilbab hitam dan duduk di depan dinding kosong. Salah satu dari mereka memegang selembar kertas dengan tulisan tertanggal 17 Desember.
Sedangkan wanita lainnya membaca sebuah naskah yang tampaknya dipegang seorang juru kamera. Kedu wanita itu memohon kepada pemerintah Italia agar dibantu dibebaskan sebelum Natal.
”Kami GretaRamelli dan Vanessa Marzullo,” kata Marzullo. ”Kami berdoa agar pemerintah dan mediator membawa kami pulang sebelum Natal. Kami berada dalam bahaya besar dan kami bisa dibunuh. Pemerintah dan mediator bertanggung jawab atas hidup kita,” lanjut dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (2/1/2014).
Video berdurasi 23 detik tidak merinci kelompok bersenjata yang menculik mereka. Sementara itu, muncul sebuah posting video di YouTube dengan judul “Al-Nusra Front detains two Italian employees because of their government’s participation in the coalition against it (Front Al-Nusra menahan dua karyawan Italia karena partisipasi pemerintah mereka dalam koalisi melawan kami)”.
Kendati demikian, akun pengunggah video itu bukan akun resmi Al-Nusra, yang merupakan afiliasi al-Qaeda Suriah.
Pada bulan Agustus 2014, Kementerian Luar Negeri Italia membantah laporan bahwa dua perempuan Italia ditahan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Laura Boldrini, pembicara dari Italia Chamber of Deputies, mengatakanpihak berwenang di Roma akan menyambut kedua sandera itu karena ada bukti bahwa keduanya masih hidup.
”Kami belum mendengar banyak tentang mereka selama beberapa waktu. Bahwa mereka tampaknya berada dalam kondisi kesehatan yang baik, meskipun mereka telah kehilangan berat badan,” katanya.
”Saya berharap bahwa kita dapat membawa mereka pulang. Sungguh menyakitkan melihat wanita-wanita muda, penuh semangat pergi ke sana (Suriah) untuk membantu orang lain,” lanjut dia. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Italia.
Dua wanita berusia 20-an tahun itu bekerja untuk kelompokpenyalur bantuan Horryaty. Mereka diculik di Suriah sejak Agustus tahun lalu.
Video berisi permohonan bantuan itu dibuat pada pertengahan Desember 2014. Namun, baru dirilis Rabu malam lalu. Dalam video, keduanya mengaku diculik orang-orang bersenjata di wilayah Aleppo utara, Suriah.
Keduanya, masih menurut tayangan video itu, mengenakan gaun dan jilbab hitam dan duduk di depan dinding kosong. Salah satu dari mereka memegang selembar kertas dengan tulisan tertanggal 17 Desember.
Sedangkan wanita lainnya membaca sebuah naskah yang tampaknya dipegang seorang juru kamera. Kedu wanita itu memohon kepada pemerintah Italia agar dibantu dibebaskan sebelum Natal.
”Kami GretaRamelli dan Vanessa Marzullo,” kata Marzullo. ”Kami berdoa agar pemerintah dan mediator membawa kami pulang sebelum Natal. Kami berada dalam bahaya besar dan kami bisa dibunuh. Pemerintah dan mediator bertanggung jawab atas hidup kita,” lanjut dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (2/1/2014).
Video berdurasi 23 detik tidak merinci kelompok bersenjata yang menculik mereka. Sementara itu, muncul sebuah posting video di YouTube dengan judul “Al-Nusra Front detains two Italian employees because of their government’s participation in the coalition against it (Front Al-Nusra menahan dua karyawan Italia karena partisipasi pemerintah mereka dalam koalisi melawan kami)”.
Kendati demikian, akun pengunggah video itu bukan akun resmi Al-Nusra, yang merupakan afiliasi al-Qaeda Suriah.
Pada bulan Agustus 2014, Kementerian Luar Negeri Italia membantah laporan bahwa dua perempuan Italia ditahan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.
Laura Boldrini, pembicara dari Italia Chamber of Deputies, mengatakanpihak berwenang di Roma akan menyambut kedua sandera itu karena ada bukti bahwa keduanya masih hidup.
”Kami belum mendengar banyak tentang mereka selama beberapa waktu. Bahwa mereka tampaknya berada dalam kondisi kesehatan yang baik, meskipun mereka telah kehilangan berat badan,” katanya.
”Saya berharap bahwa kita dapat membawa mereka pulang. Sungguh menyakitkan melihat wanita-wanita muda, penuh semangat pergi ke sana (Suriah) untuk membantu orang lain,” lanjut dia. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Italia.
(mas)